Liputan6.com, Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi memberikan rekomendasi kepada pasangan bakal calon bupati-wakil bupati Tangerang, Maesyal Rasyid dan Intan Nurul Hikmah, untuk maju di Pilkada Kabupaten Tangerang.
Ketua DPC PKB Kabupaten Tangerang, Muhammad Nurkholis, mengatakan saat ini PKB telah resmi memberikan dukungan kepada pasangan Maesyal-Intan untuk maju di Pilkada Kabupaten Tangerang.
Menurut Nurkholis, sebetulnya PKB sudah lama memberikan rekomendasi kepada Maesyal-Intan sebelum partai-partai lainnya, hanya secara simbolis baru terlaksana hari ini, Sabtu (10/8/2024).
“Alhamdulillah, kini sudah resmi rekomendasi diberikan kepada Maesyal-Intan. Sebetulnya rekom kami sudah keluar sebelum partai-partai lain, hanya saja secara simbolis baru terlaksana hari ini,” kata Ketua DPC PKB Kabupaten Tangerang, Muhammad Nurkholis.
Diketahui, Partai NasDem, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah lebih dulu mendukung pasangan Maesyal-Intan.
Nurkholis mengungkapkan alasan PKB memberikan rekomendasi kepada Maesyal-Intan. Pasangan ini dinilai memiliki visi misi yang sama dengan partai PKB, yang akan memajukan Kabupaten Tangerang. Tak hanya itu, pasangan ini juga dinilai memiliki jiwa mengayomi masyarakat.
Lalu, saat dilakukan survei, Maesyal Rasyid berada di urutan pertama, mengalahkan kandidat lain.
Selain itu, PKB juga telah melakukan istikharah dan meminta pendapat kepada para ulama. Hasilnya, para ulama meminta agar PKB memberikan dukungan kepada Maesyal dan Intan.
“Secara survei, lalu ketika meminta pendapat para ulama, Maesyal Rasyid menjadi nomor satu yang didukung. Selain itu, saat pemaparan hanya Maesyal Rasyid yang mampu membacaan doa qunut, ” kata Nurkholis.
Nurkholis juga menegaskan, semua jajaran PKB Kabupaten Tangerang akan berjuang keras untuk memenangkan Maesyal-Intan menjadi bupati dan wakil bupati Tangerang periode 2025-2030 mendatang. Dia berharap semua bisa bekerja sama untuk memenangkan pasangan tersebut.
“Kami akan turun dan berjuang keras memenangkan Maesyal-Intan di Pilkada 2024 mendatang, ” tegasnya.
Â
Selain politik dinasti, salah satu masalah dalam demokrasi di Indonesia adalah fenomena kotak kosong saat Pilkada serentak. Hal ini membuat rakyat kekurangan kesempatan mendapat pilihan yang tepat untuk daerahnya.