Imunisasi dasar sangat penting untuk membentuk kekebalan tubuh anak dan mencegah penularan penyakit berbahaya. Imunisasi dasar lengkap terdiri dari beberapa jenis vaksin seperti polio, BCG, dan DPT. Menurut data WHO tahun 2021, sebanyak 25 juta anak di seluruh dunia tidak mendapatkan imunisasi lengkap, dan di Indonesia sendiri, jumlah anak yang belum diimunisasi lengkap mencapai 1,525,936 anak sejak 2017 hingga 2021.
Imunisasi adalah proses pembentukan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit melalui pemberian vaksin. Tujuan dari imunisasi dasar adalah mencegah terjadinya penyakit, kecacatan, atau kematian, serta membentuk herd immunity. Berikut adalah urutan imunisasi dasar lengkap dari Kemenkes dan IDAI yang diikuti oleh masyarakat Indonesia.
Untuk anak usia 0-6 bulan, imunisasi dasar lengkap termasuk vaksin seperti Hepatitis B, DPT, BCG, HiB, polio, PCV, dan Rotavirus. Untuk usia 6-12 bulan, imunisasi termasuk vaksin influenza, Japanese Encephalitis, dan MMR. Sementara untuk usia 12-24 bulan, imunisasi termasuk Hepatitis A dan Varisela. Sedangkan untuk usia 2-18 tahun, imunisasi termasuk vaksin Tifoid, Dengue, dan HPV.
Imunisasi dapat menimbulkan efek samping ringan seperti ruam, demam ringan, dan nyeri di area suntikan sebagai tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang membentuk antibodi. Meskipun efek samping tersebut umumnya ringan, imunisasi juga bisa menyebabkan efek samping yang lebih berat seperti alergi, meskipun ini jarang terjadi.
Sumber:
– Alo Dokter
– Direktorat Pengendalian Penyakit, Kemenkes, 2021
– https://www.idai.or.id Imunisasi , 2022