Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan meluncurkan program inovatif dalam budidaya rumput laut yang ramah lingkungan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). Program ini mengganti penggunaan botol plastik bekas sebagai pelampung dengan buoy khusus rumput laut yang lebih tahan lama dan dapat didaur ulang. Setiap petani yang menerima bantuan diwajibkan menukarkan 500 botol plastik dengan 250 buoy baru. Tujuan dari program ini adalah untuk mengumpulkan 1 juta botol plastik yang kemudian akan dijual kepada pengumpul barang bekas, dan hasil penjualannya akan diberikan kembali kepada petani sebagai tambahan pendapatan.
Kepala DKP Sulsel, Muhammad Ilyas, menyatakan bahwa bantuan ini bukan hanya untuk menjaga stabilitas produksi, tetapi juga sebagai kampanye budidaya ramah lingkungan untuk mengurangi sampah plastik laut dengan mengganti botol plastik yang digunakan sebagai pelampung. Adanya program ini diharapkan dapat membantu produktivitas petani dan memperkuat kesadaran mereka terhadap keberlanjutan lingkungan. Anggota DPRD Sulsel, Rusli Sunali, menegaskan komitmennya untuk mengawal agar program ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dengan meningkatkan kesejahteraan petani rumput laut dan menjaga kelestarian lingkungan pesisir.
Melalui langkah ini, Pemprov Sulsel bertujuan agar Luwu Raya bisa tumbuh sebagai sentra produksi rumput laut berkelanjutan yang tidak hanya produktif tetapi juga ramah lingkungan. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendukung budidaya ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik secara bertanggung jawab.