Sunday, September 21, 2025
HomeGaya HidupRahasia Filosofi Gedung DPR RI dan Arsiteknya

Rahasia Filosofi Gedung DPR RI dan Arsiteknya

Gedung MPR/DPR RI di Senayan, Jakarta, telah lama menjadi salah satu bangunan paling ikonik di Indonesia. Desainnya yang unik dengan dua kubah setengah lingkaran berwarna hijau membuatnya mudah dikenali dan berbeda dari bangunan pemerintahan lainnya yang biasanya berdominan putih. Arsitek Indonesia, Soejoedi Wirjoatmodjo, adalah orang di balik desain megah ini. Ia merancang gedung ini dengan filosofi kepakan sayap burung yang ingin terbang, melambangkan semangat bangsa Indonesia untuk bangkit dan maju.

Pembangunan gedung dimulai pada 8 Maret 1965 berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 48/1965. Awalnya, gedung ini ditargetkan sebagai pusat kegiatan CONEFO (Conference of the New Emerging Forces) oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Namun, pembangunan sempat terhenti akibat situasi politik setelah peristiwa G30S PKI. Berkat Surat Keputusan Presidium Kabinet Ampera Nomor 79/U/Kep/11/1966 tanggal 9 November 1966, pembangunan gedung akhirnya dilanjutkan.

Sejak itu, Gedung Nusantara, nama lain Gedung MPR/DPR, menjadi tempat berlangsungnya keputusan penting bangsa. Kompleks parlemen Senayan tidak hanya terdiri dari Gedung Nusantara dengan kubah ikoniknya, tetapi juga beberapa bangunan lain seperti Gedung Nusantara I-V, Gedung Bharana Graha, dan lainnya. Setiap bangunan memiliki fungsi tersendiri namun saling melengkapi sebagai pusat aktivitas legislatif di Indonesia. Kehadiran gedung ini menjadi saksi dari sejarah politik dan keputusan krusial bangsa Indonesia.

Source link

BERITA TERKAIT

berita populer