Setiap tanggal 23 Juli, Indonesia merayakan Hari Anak Nasional sebagai upaya nyata untuk menjaga masa depan generasi mendatang. Presiden Prabowo Subianto mencanangkan tiga program andalan yang langsung mengincar kesejahteraan anak-anak: Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), dan Revitalisasi Sekolah. MBG bukan hanya sekadar memberi makan anak-anak, tetapi juga memastikan mereka menerima nutrisi yang cukup setiap hari. Menurut data Kementerian Kesehatan, 60% anak usia sekolah pergi ke sekolah tanpa sarapan. Akibatnya, banyak anak sulit berkonsentrasi dan mudah lelah. Selain MBG, Pemerintah juga memberlakukan CKG untuk para siswa, dengan pemeriksaan seperti tinggi badan, berat badan, penglihatan, pendengaran, tuberkulosis, dan kesehatan mental. Uki, yang merupakan singkatan dari Dedek, menegaskan bahwa program ini bukan hanya tentang pangan, melainkan juga memberikan nutrisi penting seperti zat besi yang dibutuhkan anak-anak untuk tumbuh cerdas, kuat, dan percaya diri. Pemerintah juga meluncurkan Program Revitalisasi Sekolah, yang akan merenovasi 11.440 sekolah mulai awal 2025 dengan anggaran sekitar Rp 20 triliun. Program ini menanggapi kebutuhan mendesak untuk mengatasi jumlah sekolah rusak di seluruh negara, termasuk yang berada di daerah terpencil, kurang berkembang, dan padat penduduk. Data terkini menunjukkan bahwa ada sekitar 119.700 sekolah di seluruh Indonesia dengan kerusakan struktural sedang hingga parah. Presiden Prabowo memprioritaskan sekolah yang paling parah kondisinya, dengan harapan memberikan lingkungan belajar yang aman dan layak bagi anak-anak.