Sunday, September 21, 2025
HomeGaya HidupPrabowo Mengakui Krisis Dokter di Indonesia: Analisis Lengkap

Prabowo Mengakui Krisis Dokter di Indonesia: Analisis Lengkap

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia masih mengalami kekurangan jumlah dokter yang memadai. Hal ini mendorong permintaan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Brian Yuliarto untuk meningkatkan fasilitas pendidikan bidang kedokteran dan perawatan kesehatan. Menurut Prabowo, penambahan fakultas kedokteran, akademi perawatan, dan pendidikan spesialis sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Di Indonesia, rasio dokter per 1.000 penduduk masih rendah, yaitu hanya sekitar 0,47 dokter. Angka ini jauh di bawah standar WHO yang menetapkan 1 dokter per 1.000 penduduk. Kondisi ini berdampak pada krisis dokter di Indonesia sehingga banyak warga Indonesia memilih untuk berobat ke luar negeri karena keterbatasan akses dan kualitas layanan kesehatan di dalam negeri. Meskipun begitu, Prabowo menyebut bahwa Indonesia sudah memiliki rumah sakit dengan peralatan medis terbaik.

Prabowo berharap dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, masyarakat tidak perlu lagi berobat ke luar negeri. KEK Sanur ini menjadi kompleks pariwisata medis terintegrasi pertama di Indonesia yang mencakup berbagai fasilitas kesehatan dan turis, seperti rumah sakit, klinik spesialis, pusat riset medis, hotel, dan pusat konvensi. Selain menarik wisatawan medis dari dalam dan luar negeri, KEK Sanur juga diharapkan memberikan dampak ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

Dengan terus mendidik tenaga ahli dalam menjalankan peralatan medis yang canggih, diharapkan masyarakat Indonesia akan memiliki akses pelayanan kesehatan yang terbaik di masa depan. KEK Sanur diharapkan dapat mengurangi jumlah warga Indonesia yang berobat ke luar negeri dan menciptakan kemajuan ekonomi serta kesejahteraan bagi masyarakat setempat.

Source link

BERITA TERKAIT

berita populer