Sunday, September 21, 2025
HomeLainnyaReformasi Intelijen Indonesia: Mengelola Sumber Daya Manusia untuk Intelijen yang Lebih Kuat

Reformasi Intelijen Indonesia: Mengelola Sumber Daya Manusia untuk Intelijen yang Lebih Kuat

Reformasi Intelijen Indonesia: Meningkatkan Profesionalisme dan Kemandirian

Reformasi Intelijen Indonesia berkaitan dengan dua tantangan utama: pengelolaan sumber daya manusia dan mekanisme pengawasan. Pendapat ini disampaikan oleh Aditya Batara Gunawan, Ketua Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie, dalam diskusi mengenai “Dinamika Reformasi dan Tata Kelola Intelijen” di Jakarta.

Reformasi Intelijen Indonesia harus memperhatikan pengelolaan sumber daya manusia. Meningkatkan profesionalisme dan adaptasi terhadap teknologi merupakan kunci dalam menghadapi ancaman keamanan yang semakin kompleks. Menurut Mayjen TNI (Purn) Dr. Rodon Pedrason, Gubernur Sekolah Tinggi Intelijen Negara periode 2017-2020, intelijen perlu lebih akademis dan adaptif. Dengan menambahkan deputi baru seperti siber dan komunikasi di BIN, langkah positif telah diambil untuk menghadapi tantangan tersebut.

Penguatan teknologi intelijen dengan penggunaan produk dalam negeri juga menjadi penting dalam reformasi intelijen Indonesia. Menurut Diyauddin, Analis Utama Maha Data Lab 45, ketergantungan pada teknologi asing dapat membawa risiko. Oleh sebab itu, pengembangan teknologi intelijen yang mandiri dan sesuai dengan kepentingan nasional harus menjadi prioritas.

Dalam menghadapi tantangan kompleks, Reformasi Intelijen Indonesia harus terus meningkatkan profesionalisme dan adaptasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang efektif, mekanisme pengawasan yang transparan, serta penguatan teknologi intelijen di dalam negeri adalah langkah-langkah strategis yang perlu diambil untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara.

Sumber: Reformasi Intelijen Indonesia: Tantangan Dalam Tata Kelola Dan Pengawasan
Sumber: Dinamika Reformasi Dan Tata Kelola Intelijen, Ini Tantangannya

BERITA TERKAIT

berita populer