Sunday, September 21, 2025
HomeBerita"Cuaca Ekstrem Sulsel: Penemuan dan Wawasan Terkini"

“Cuaca Ekstrem Sulsel: Penemuan dan Wawasan Terkini”

Hujan lebat dan angin kencang yang menerjang Kota Makassar dan sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan telah menyebabkan korban jiwa. Seorang anak delapan tahun tewas setelah terseret arus di Kecamatan Tamalanrea, Makassar. Akibat banjir, sebagian warga terpaksa mengungsi, dengan 12 rumah rusak di Kabupaten Pangkep akibat angin puting beliung. Peringatan cuaca ekstrem telah dikeluarkan untuk sebelas kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, memberikan peringatan kepada warga untuk waspada terhadap cuaca ekstrem tersebut. Dia meminta para orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka dengan baik mengingat ancaman hujan deras, angin kencang, dan petir. Upaya untuk mempertimbangkan pembelajaran online di rumah bagi siswa juga sedang dipertimbangkan guna menjaga keselamatan mereka di tengah kondisi cuaca yang buruk.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, juga mengimbau agar sekolah yang terdampak banjir menerapkan pembelajaran jarak jauh atau meminta siswa untuk belajar di rumah. Tujuannya adalah untuk menjaga keselamatan siswa dan mengantisipasi kerusakan aset sekolah akibat banjir. Meskipun beberapa sekolah terendam banjir, kebijakan pembelajaran dari rumah tidak akan mengganggu jalannya proses pendidikan karena siswa telah menyelesaikan ujian semester.

Selain itu, daerah lainnya seperti Kabupaten Pangkep juga dilanda angin puting beliung yang merusak puluhan rumah warga. Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Hendra Hakamuddin, turut memantau keadaan banjir dan melakukan evakuasi serta pendampingan bagi warga yang mengungsi. BPBD Makassar telah menyiapkan alat penunjang dan mengimbau masyarakat untuk menghubungi layanan tanggap darurat 112 dalam situasi darurat.

Langkah antisipasi juga dilakukan di wilayah Sulawesi Selatan dengan Satuan Brimob Polda Sulsel mempersiapkan diri dan peralatan SAR untuk menghadapi potensi bencana alam di daerah tersebut. Komandan Satuan Brimob Polda Sulsel, Komisaris Heru Novianto, menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan perawatan peralatan SAR untuk memastikan kesigapan dalam menangani kondisi cuaca ekstrem. Keselamatan dan kesehatan personel juga menjadi prioritas dalam menjalankan tugas kemanusiaan di tengah cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sulawesi Selatan.

BERITA TERKAIT

berita populer