Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta 2024: Tantangan bagi RIDO
Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Ahmad Riza Patria (Ariza) menyikapi hasil rekapitulasi suara Pilkada Jakarta 2024. Ariza menyoroti rendahnya tingkat partisipasi pemilih sebagai faktor yang memengaruhi hasil akhir. Dengan persentase partisipasi pemilih tak lebih dari 53%, dibandingkan dengan tingkat partisipasi tinggi pada Pilkada Jakarta sebelumnya, Ariza merasa perlu untuk mempertanyakan alasan di balik rendahnya partisipasi pemilih kali ini.
Ariza menyoroti bahwa saat pencoblosan pada 27 November 2024, tidak ada kendala cuaca yang signifikan namun partisipasi tetap rendah. Dia menduga bahwa banyak warga Jakarta tidak menerima undangan memilih atau formulir C6, yang mungkin menyebabkan rendahnya partisipasi pemilih. Sebagai respons terhadap permasalahan ini, pihak RIDO berencana untuk mengajukan permohonan gugatan ke Mahkamah Konstitusi untuk mengkaji lebih lanjut penyebab rendahnya partisipasi pemilih dan mengungkap apakah ini merupakan sebuah kesalahan yang disengaja atau tidak.
Dengan demikian, Ariza dan timnya terus melakukan upaya untuk memahami dan mengatasi masalah partisipasi pemilih yang rendah, serta berkomitmen untuk memperjuangkan keadilan dalam proses Pilkada Jakarta 2024. Sesuai dengan analisis Ariza, faktor-faktor tertentu perlu diteliti lebih lanjut untuk memastikan bahwa proses pemilihan berlangsung adil dan transparan bagi seluruh warga DKI Jakarta.