Friday, November 22, 2024
HomePolitikJelang Pencoblosan Pilgub Gorontalo 2024, Empat Paslon Siapa Unggul?

Jelang Pencoblosan Pilgub Gorontalo 2024, Empat Paslon Siapa Unggul?

Liputan6.com, Jakarta – Timur Barat Research Center (TBRC) merilis hasil survei terkait Pemilihan Gubernur atau Pilgub Gorontalo 2024 jelang hari pencoblosan pada 27 November.

Hasilnya, pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1 Toni Uloli-Marten Taha unggul dengan elektabilitas tertinggi di berbagai skenario survei.

Survei ini bertajuk ‘Menakar Kekuatan 4 Paslon Pilgub Gorontalo’ dan dilakukan pada 8-18 November 2024. Sebanyak 1.480 responden dari lima kabupaten dan satu kota di Provinsi Gorontalo dilibatkan, dengan margin of error ±2,5% dan tingkat kepercayaan 95%.

“Survei dilakukan dalam dua simulasi terbukancdan tertutup serta simulasi penggunaan surat suara,” ujar Direktur Eksekutif TBRC Johanes Romeo melalui keterangan tertulis, Kamis, (21/11/2024).

Dia menyebut, dalam simulasi pertanyaan terbuka, paslon Toni Uloli-Marten Taha meraih dukungan tertinggi sebesar 40,7%.

“Di posisi kedua ada pasangan Gusnar Ismail-Ida Syaidah dengan 20,2%, disusul Nelson Pomalingo-Kris Wartabone di angka 17,2%, dan Hamzah Isa-Abdurahman Bahmid dengan 2,8%. Sementara itu, 19,1% responden tidak memberikan jawaban,” papar Johanes.

Dia melanjutkan, pada pertanyaan tertutup, hasilnya sedikit berbeda yaitu Toni Uloli-Marten Taha 44,1%, Gusnar Ismail-Ida Syaidah 24,6%, Nelson Pomalingo-Kris Wartabone 20,1%, Hamzah Isa-Abdurahman Bahmid 3,9%, dan tidak memilih 7,3%.

“Sedangkan simulasi menggunakan 1.480 surat suara juga memperlihatkan keunggulan pasangan Toni Uloli-Marten Taha dengan 677 suara (45,8%), disusul Gusnar Ismail-Ida Syaidah dengan 356 suara (24,1%),” kata Johanes.

“Nelson Pomalingo-Kris Wartabone 293 suara (19,8%), dan Hamzah Isa-Abdurahman Bahmid 43 suara (3,3%). Sebanyak 111 surat suara tidak digunakan,” sambung dia.

 

Keberadaan kotak kosong dalam Pilkada membawa implikasi yang signifikan bagi dinamika politik lokal. Di satu sisi, hal ini dapat mendorong pasangan calon tunggal untuk bekerja lebih keras dalam meyakinkan pemilih dan membuktikan kelayakan mereka. Di …

Source link

BERITA TERKAIT

berita populer