Deddy Sitorus berharap Anies Baswedan dapat menjadi bagian dari tim pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno.
“Ya kita berharap seperti itu, kita berharap Pak Anies mau menjadi bagian dari tim ini. Bukan hanya memenangkan gubernur, tapi menyelesaikan persoalan-persoalan ketegangan-ketegangan akibat Pilgub 2018 itu,” kata Deddy.
Tak hanya itu, kata Deddy, PDIP ingin Anies bisa menjadi komunikator untuk wilayah-wilayah yang memiliki basis massa yang kuat.
“Bahkan lebih jauh dari situ, kami berharap Pak Anies juga mau menjadi, katakanlah komunikator, untuk juga bicara di daerah-daerah di mana basis pendukungnya kuat,” ujar Deddy.
“Katakanlah NTB, Sumatera Barat, tempat-tempat lain yang saya kira beliau didengar dengan sangat baik oleh masyarakat,” sambungnya.
Namun, dia menegaskan, PDIP tak pernah meminta untuk Anies Baswedan menjadi kader partai berlambang kepala banteng itu.
“Ini kan komitmen ke bangsa, bukan konteks kader. Kita kan membutuhkan semua orang, siapa pun yang punya kemampuan artikulatif, punya modal politik, modal sosial, untuk bisa menyampaikan hal-hal penting kepada masyarakat,” ucap Deddy.
Bahkan, saat Anies masuk dalam bursa calon gubernur Jakarta, PDIP tak pernah memintanya untuk menjadi kader.
“Tidak ada. Kita tidak pernah menawarkan Pak Anies untuk menjadi anggota PDI Perjuangan. Karena kalaupun kemarin kita memilih Pak Anies, kan kita sudah diwakili oleh Pak Rano Karno sebagai kader. Kita enggak seserakah itu,” papar Deddy.
“Tidak pernah ada usulan kepada Pak Anies untuk menjadi kader PDIP perjuangan,” kata Deddy.