Jakarta, CNBC Indonesia – Sejak pandemi Covid-19, budaya Work From Anywhere (WFA), remote, atau bekerja dari jarak jauh semakin populer bagi kalangan pekerja. Meskipun kini pandemi Covid-19 telah berakhir, bekerja jarak jauh hampir dipastikan menjadi tren yang terus bertahan di sejumlah perusahaan.
Bagi para Generasi Z, bekerja jarak jauh menjadi pilihan utama karena dapat bekerja sambil mengunjungi destinasi favorit. Saat ini, bekerja sambil mengunjungi destinasi favorit dikenal dengan istilah workcation.
Melansir dari CNBC Make It, laporan Stanford Institute for Economic Policy Research mengungkapkan bahwa sepanjang 2019 hingga 2024, jumlah orang yang bekerja dari rumah alias Work From Home (WFH) meningkat sebanyak lima kali lipat.
Berkaitan dengan hal itu, International Workplace Group (IWG) melakukan studi internal dan survei terhadap 1.000 pekerja kantor hybrid di seluruh dunia untuk mengetahui tempat terbaik untuk WFA. Hasilnya, Ibu Kota Hungaria, Budapest adalah kota nomor satu terbaik di dunia yang cocok dijadikan sebagai lokasi workcation.
“Berkat teknologi cloud yang dapat digunakan di mana saja di dunia selama terkoneksi internet berkualitas tinggi, tidak mengherankan jika semakin banyak orang yang “menganut” gagasan untuk bekerja sambil liburan,” kata pendiri sekaligus CEO IWG, Mark Dixon, dikutip Jumat (23/8/2024).
“Baik untuk beberapa hari di akhir liburan atau beberapa bulan sebagai pekerja nomaden digital,” sambungnya.
Menurut laporan IWG, sebanyak 84 persen pekerja remote telah memperpanjang atau akan mempertimbangkan untuk memperpanjang masa liburan untuk bekerja dari jarak jauh. Sementara itu, 75 persen orang mengatakan bahwa kebebasan untuk dapat bekerja dari mana saja mampu meningkatkan kepuasan kerja.
Guna mengetahui kota terbaik untuk workcation, IWG membandingkan 30 kota di seluruh dunia dengan memberi peringkat pada skala 10 dalam sejumlah kategori, yakni Iklim, budaya, akomodasi, transportasi, makanan, kebutuhan hidup, kebahagiaan, kecepatan internet, keberlanjutan, dan ketersediaan ruang kerja yang fleksibel.
“Kriteria ini dipilih untuk membantu pengukuran seberapa nyaman atau kondusif lingkungan di luar negeri, terutama saat memperhitungkan tanggung jawab pekerjaan,” ujar Dixon.
“Selain persyaratan kelayakan hidup dasar, ada pertimbangan penting yang dapat berdampak besar pada produktivitas pekerja, seperti kecepatan internet dan ketersediaan ruang kerja yang fleksibel,” lanjutnya.
Lantas, mana saja kota terbaik untuk workcation? Berikut daftarnya.
1. Budapest, Hungaria
2. Barcelona, Spanyol
3. Rio de Janeiro, Brasil
4. Beijing, China
5. Lisbon, Portugal
6. New York, Amerika Serikat (AS)
7. Singapura
8. Jakarta, Indonesia
9. Los Angeles, AS
10. Milan, Italia
Barcelona yang merajai daftar pada tahun lalu tetap menjadi favorit di antara para pekerja remote meskipun turun peringkat. Selain visa nomaden digital, Barcelona menjadi favorit karena infrastruktur transportasi yang andal dan biaya hidup yang relatif terjangkau.
Tak hanya itu, kota di Spanyol ini juga menawarkan suasana yang meriah, arsitektur yang memukau, dan sinar matahari yang hampir sepanjang tahun.
Dilaporan, Barcelona mendapat skor tinggi pada kategori transportasi (9/10), iklim (8,5/10), dan akomodasi (8,5/10) yang masing-masing mengukur biaya tiket transportasi bulanan, total jam sinar matahari per tahun, dan rata-rata sewa per bulan.
Lalu, kota-kota di Asia juga muncul secara menonjol dalam daftar tahun ini, yakni dengan Beijing, Singapura, dan Jakarta yang masuk ke dalam 10 besar.
“Tren ini akan terus meningkat dan kami akan terus melihat semakin banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan WFA untuk meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja karyawan dan meningkatkan daya tarik mereka sebagai pemberi kerja,” kata Dixon.
(rns/rns)