Akibat senjata tajam yang digunakan tersangka untuk melukai korban, ditemukan luka pada tubuh korban di bagian punggung. Selain itu, terdapat luka lainnya pada bagian dada sebelah kanan.
“Satu tersangka masih berstatus pelajar SMP, dua lainnya telah dikeluarkan dari sekolah,” ungkap Arya.
Arya menuturkan, fenomena tawuran berawal dari janjian antar kelompok di media sosial. Tawuran masih menjadi trend dilakukan remaja saat ini dengan didahului janjian melalui media sosial.
“Sekarang ini justru menjadi satu kebiasaan, jadi janjian tawuran di situ, tawuran sudah tidak terkendali, akhirnya ada yang meninggal dunia ya,” tutur Arya.
Sebelumnya, Salah seorang saksi mata, Brian Pramudya mengatakan, saat kejadian korban berboncengan dengan temannya menggunakan sepeda motor. Korban datang dari arah Sawangan Depok ke arah tanjakan Mampang.
“Korban jatuh dari boncengan motor, temannya sempat teriak minta tolong, di tolongin warga ke arah parkiran saya,” ujar Brian, Jumat (14/6/2024).
Warga berusaha menolong korban dan mengangkat tubuh korban ke pinggir jalan. Awalnya warga menduga menjadi korban kecelakaan, namun saat digotong warga tubuh korban mengeluarkan darah
“Tubuhnya banyak darah, saya lihat temannya sudah gak ada,” ucap Brian.