BPBD DKI Jakarta mengidentifikasi tiga sumber ancaman gempa di wilayah Jakarta sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana alam. Ketua Subkelompok Urusan Pencegahan BPBD DKI Jakarta, Rian Sarsono, mengungkapkan bahwa tiga ancaman tersebut meliputi zona megathrust di selatan Jawa Barat, zona megathrust di selatan Selat Sunda, dan sesar aktif di daratan seperti Sesar Baribis, Sesar Lembang, dan Sesar Cimandiri.
Pada 14 Agustus 2023, BMKG mencatat gempa terakhir di Jakarta di Kepulauan Seribu dengan magnitudo 4,5 dan kedalaman 227 kilometer. BPBD DKI Jakarta juga menyebutkan sepuluh ancaman bencana lainnya di Jakarta, termasuk banjir, kebakaran, cuaca ekstrem, wabah penyakit, abrasi, likuifaksi, gagal teknologi, kekeringan, dan tsunami.
Pemprov DKI Jakarta memprioritaskan mitigasi dampak gempa bumi, banjir, dan kebakaran. Salah satu program yang dilaksanakan adalah Sigap, yang bertujuan untuk mengevaluasi ketangguhan gedung bertingkat terhadap gempa bumi dan memastikan non struktural bangunan dapat menghadapi bencana dengan baik.
Upaya mitigasi ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat, terutama dengan Jakarta yang tidak lagi menjadi ibu kota. Jakarta ditargetkan untuk menjadi kota global yang ramah bagi bisnis dan masyarakat.