Menurut Dedi, orang Taiwan dikenal sebagai pekerja keras, baik di perkantoran maupun di sawah. Kinerja mereka di bidang tersebut sangat luar biasa. Oleh karena itu, peserta yang ingin magang di Taiwan harus siap untuk bekerja keras.
Idha Widi Arsanti, Kapusdiktan, menambahkan bahwa peserta magang akan menjalani program selama satu tahun, namun bisa diperpanjang menjadi Specialized Skill Worker (SSW). Mereka akan belajar mengenai proses agribisnis mulai dari hulu hingga hilir, termasuk produksi dan pemasaran. Tujuannya adalah menciptakan pelaku agribisnis muda di Indonesia.
Pada tahun 2023, BPPSDMP telah mengirimkan 99 peserta magang ke Taiwan melalui program YESS, dan tahun 2024 ini akan diberangkatkan 61 orang. Rencananya, pada Oktober 2024 akan ada pemberangkatan kembali sejumlah 40 orang. Peserta magang asal Indonesia dinilai lebih disukai oleh perusahaan penerima di Taiwan karena dianggap taat dan patuh.