Monday, September 23, 2024
HomePrabowoEnabling Key Goals: Halting Resource Outflow and Amplifying Domestic Production

Enabling Key Goals: Halting Resource Outflow and Amplifying Domestic Production

Oleh: Prabowo Subianto [dikutip dari “Strategi Transformasi Nasional: Menuju Indonesia Emas 2045,” halaman 207-209, edisi softcover ke-4]

Nasib bangsa kita berada di tangan kita sendiri. Jika kita tidak mengambil langkah-langkah berani untuk memperbaiki situasi kita, keadaan negara kita hanya akan semakin buruk. Oleh karena itu, dalam buku ini, saya menyoroti tanggung jawab kolektif kita.

Pertama-tama, kita harus menjaga kekayaan nasional. Kita perlu menghentikan aliran kekayaan nasional ke luar negeri agar kita memiliki dana untuk membangun pabrik dan meningkatkan produksi nasional. Jika kita membiarkan kekayaan kita terus mengalir keluar, pada akhirnya kita akan kehabisan sumber daya untuk memperbaiki apapun.

Kita seharusnya memiliki pabrik mobil Indonesia sendiri. Mengingat kita memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, mengapa tidak memproduksi mobil listrik? Orang Indonesia membeli sejuta mobil setiap tahun. Bukankah sudah saatnya beberapa di antaranya dibuat di Indonesia?

Kita juga memerlukan pabrik sepeda motor Indonesia, manufaktur pesawat sendiri, dan memperkuat PTDI (Industri Pesawat Terbang Indonesia). Produksi kereta api kita harus diperkuat, demikian pula industri pembuatan kapal kita. Dengan mempromosikan produksi dalam negeri, pemuda Indonesia akan memiliki kesempatan pekerjaan yang layak dan menghormati. Kita tidak ingin anak-anak kita menjadi buruh selamanya.

Inilah inti dari strategi ekonomi yang disajikan dalam buku ini: Meningkatkan produksi dan produktivitas nasional. Produksi nasional berarti barang untuk pasar Indonesia dibuat oleh orang Indonesia, di Indonesia, menggunakan bahan-bahan Indonesia. Jika pasar lain ingin membeli, itu hanya bonus. Saya juga ingin kita mengekspor barang buatan Indonesia ke luar negeri.

Jika produksi kita kuat, jika kita meminimalkan impor dan menciptakan barang-barang bernilai ekonomis, terutama dalam makanan, pakaian, kebutuhan pokok, dan energi, itu merupakan nilai nyata, bukan? Mata uang kita akan secara alami menguat. Orang akan mencari dan menggunakan rupiah. Kekuat kcurrencyan menunjukkan produktivitas suatu bangsa. Jika produktivitas kita kuat, mata uang kita akan stabil.

Melihat periode 2003-2013, mata uang kita relatif stabil selama satu dekade. Mengapa? Karena ekspor kita kuat. Namun, ekspor tersebut bergantung pada bahan baku dan komoditas. Sayangnya, selama sepuluh tahun menguntungkan tersebut, kita tidak beralih untuk memperkuat produksi atau menambah nilai melalui pengolahan.

Namun, saya tetap sangat optimis. Kita memiliki kekuatan fundamental dan kemampuan yang melekat. Yang kita butuhkan hanyalah manajemen yang cepat dan cerdas. Indonesia telah melewati terlalu banyak kesempatan. Dengan strategi nasional yang tepat, saya yakin Indonesia dapat membangun kekuatan industri yang dihormati. Kita akan memiliki produk industri yang dihormati. Dan pada akhirnya, rupiah kita akan kuat.

Source link

BERITA TERKAIT

berita populer