Sulit tidur yang sulit untuk dihilangkan, terutama bagi orang dewasa, dapat meningkatkan risiko penyakit stroke. Menurut sebuah jurnal Neurology, insomnia dapat meningkatkan risiko stroke. Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan tidur. Orang dengan lima hingga delapan gejala insomnia memiliki risiko 51 persen lebih tinggi untuk stroke, sedangkan orang dengan satu hingga empat gejala insomnia memiliki risiko 16 persen lebih tinggi.
Peneliti menyarankan untuk mengenali masalah tidur sejak dini untuk mencegah risiko stroke. Terapi dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi risiko stroke. Ritme tidur yang buruk dapat mengganggu metabolisme, tekanan darah, dan menyebabkan peradangan yang memicu stroke.
Stroke adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, dengan sekitar 15 juta orang mengalami stroke setiap tahunnya. 5 juta orang meninggal dan 5 juta orang lainnya mengalami cacat permanen akibat stroke. Upaya pencegahan, diagnosis dini, dan perawatan yang tepat merupakan langkah penting untuk mengurangi risiko stroke.