Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan sedang menyelidiki kerusuhan dalam demonstrasi yang menyebabkan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dijarah dan dibakar. Hingga saat ini, sudah ada 12 tersangka yang ditangkap terkait kejadian ini, baik di Kota Makassar maupun di Kota Palopo. Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Sulsel, Komisaris Besar Setiadi Sulaksono, mengkonfirmasi bahwa polisi berhasil menangkap 12 orang terduga pelaku dari tiga insiden pembakaran dan perusakan kantor DPRD. Polisi masih terus melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku lainnya dan memastikan menuntaskan kasus tersebut.
Setiadi juga menyatakan bahwa dari sepuluh orang yang terlibat dalam aksi unjuk rasa yang mengakibatkan kerusuhan dan pembakaran, hanya satu orang yang masih merupakan mahasiswa yang ditangkap karena diduga melakukan provokasi melalui media sosial. Juru Humas Polda Sulsel, Komisaris Besar Didik Supranoto, menjelaskan bahwa oknum mahasiswa tersebut melakukan provokasi untuk melakukan unjuk rasa melalui media sosial dan dapat dijerat sesuai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Didik juga mengungkapkan bahwa dari sepuluh tersangka yang diamankan, ada yang berprofesi sebagai buruh harian, petugas kebersihan, wiraswasta, dan juru parkir, serta satu pelajar SMA berusia 17 tahun. Proses pemeriksaan terhadap para tersangka masih terus berlangsung, dan beberapa dari mereka dijanjikan akan dijerat dengan pasal Pencurian dan Pemberatan. Selama proses penyelidikan, siaran langsung dari lokasi kejadian memberikan bantuan kepada polisi dalam mengidentifikasi pelaku.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan melakukan taksasi kerugian akibat kebakaran gedung DPRD yang dibakar oleh massa dalam unjuk rasa. Sekretaris Daerah Sulsel, Jufri Rahman, menegaskan proses penilaian kerugian tidak akan dilakukan terburu-buru. Secara terpisah, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, mengunjungi keluarga korban kebakaran untuk memberikan dukungan moril dan material serta mendoakan agar keluarga korban diberi kekuatan dalam menghadapi musibah ini.