Masyarakat yang menggunakan kendaraan roda empat untuk perjalanan dapat mempercepat waktu tempuh dengan menggunakan jalan tol, namun biaya penggunaan jalan tol juga perlu dipertimbangkan. Banyak yang tidak mengetahui bahwa istilah “tol” sebenarnya adalah singkatan dari “tax on location,” yang menjadi dasar tarif yang dikenakan kepada pengendara. Sejarah pembangunan jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1978 dengan dioperasikannya Tol Jagorawi yang menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi.
Dilansir dari detikFinance, pembangunan jalan tol pertama di Indonesia dimulai pada tahun 1975 oleh pemerintah dengan dana dari anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri. Swasta juga mulai berpartisipasi dalam investasi jalan tol pada tahun 1987 dengan menandatangani perjanjian dengan PT Jasa Marga. Hingga tahun 2007, sebanyak 553 km jalan tol telah dibangun dan dioperasikan di Indonesia.
Meskipun mengalami stagnasi pada periode 1997-2001 akibat krisis moneter, pemerintah terus melakukan upaya percepatan pembangunan jalan tol. Pada tahun 2004, Undang-Undang No.38 tahun 2004 tentang Jalan mengamanatkan pembentukan BPJT sebagai regulator jalan tol. Sejak itu, pembangunan jalan tol terus dilakukan dengan tiga pendekatan pembiayaan yang berbeda.
Pemerintah dan swasta terus berkomitmen untuk membangun infrastruktur jalan tol, dengan berbagai program kerja sama antara swasta, publik, dan pemerintah. Pembangunan jalan tol di Indonesia terus berlanjut dengan tujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat.