Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) menggarisbawahi pentingnya pembinaan pemain sepakbola sejak usia dini sebagai kunci kesuksesan timnas, sebagaimana telah terbukti oleh negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan. Dalam hal ini, Indonesia perlu mencontoh keberhasilan negara-negara tersebut yang memiliki kompetisi berjenjang mulai dari kelompok umur yang lebih muda. Hal ini terbukti dengan kemampuan pemain junior Indonesia dalam mengalahkan negara lain pada level U-11. Namun, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya kompetisi berjenjang yang menjaga perkembangan pemain hingga mencapai level senior setelah U-17. Ketua DPD Gerindra Sumbar menegaskan bahwa PSSI perlu fokus pada pembinaan pemain melalui kompetisi berjenjang di masa depan, sebagai langkah untuk tidak terlalu bergantung pada program naturalisasi. Pembinaan yang terstruktur di berbagai level usia ini diharapkan akan menjadi prioritas PSSI setelah Piala Dunia 2026, untuk memberikan kesempatan yang adil bagi para pemain muda Indonesia untuk berkembang dan bersaing secara profesional di level senior. Maka dari itu, upaya pembinaan pemain di berbagai level usia dan peningkatan kualitas liga sepakbola tanah air menjadi kunci utama dalam menekan ketergantungan terhadap naturalisasi pemain di masa depan.