Dalam lima tahun ke depan, perkiraan menyebutkan bahwa sejumlah pekerjaan akan hilang akibat kemajuan teknologi dan permintaan peran baru. Pada tahun 2030, diperkirakan 39% keterampilan inti pekerja akan mengalami perubahan, menekankan pentingnya pembelajaran kontinyu, peningkatan keterampilan, dan pelatihan ulang untuk menyiapkan pekerja menghadapi perubahan pasar kerja yang cepat.
Para pemberi kerja diharapkan untuk memberikan pelatihan guna mempersiapkan tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk peran di masa depan. Tren pertumbuhan akses digital diprediksi akan menciptakan 19 juta pekerjaan baru pada tahun 2030 sambil menggantikan 9 juta pekerjaan. Kehadiran teknologi seperti AI dan pemrosesan data berpotensi menciptakan 11 juta peran baru, namun juga menggantikan 9 juta peran yang sudah ada. Ini menegaskan pentingnya adaptasi teknologi di berbagai bidang pekerjaan, termasuk bidang kreatif yang juga akan mengalami gangguan karena kehadiran AI generatif.
Menurut laporan yang sama, terdapat 10 pekerjaan dengan potensi permintaan rendah atau berpotensi hilang di masa depan, antara lain petugas pos, teller bank, petugas entri data, kasir, asisten administrasi, pekerja percetakan, petugas akuntansi, petugas pencatatan stok, petugas transportasi, dan pekerja penjualan keliling. Penurunan tajam terjadi terutama dalam pekerjaan yang terpengaruh oleh otomatisasi, pembayaran digital, dan pertumbuhan teknologi swalayan.
Dengan demikian, penting bagi pekerja dan pemberi kerja untuk memahami perubahan di lanskap pekerjaan dan menjalani pembelajaran serta pelatihan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.