Polres Metro Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya secara rutin melakukan pemantauan terhadap akun-akun yang diketahui terkait dengan tawuran di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengawasi kelompok-kelompok yang terlibat dalam tawuran, khususnya di Jakarta Timur. Data yang terkumpul menunjukkan bahwa kasus tawuran di Jakarta Timur mengalami peningkatan yang signifikan sepanjang tahun 2024.
Dari data yang diperoleh dari Polres Metro Jakarta Timur, tercatat tujuh kasus tawuran pada bulan Juni, 12 kasus pada bulan Juli, dan meningkat menjadi 16 kasus pada bulan Agustus 2024. Dengan total mencapai 35 kasus dalam rentang waktu tiga bulan tersebut. Kawasan Duren Sawit menjadi salah satu titik rawan dengan lima insiden tawuran terjadi antara November dan awal Desember 2024. Selain itu, wilayah lain yang juga rawan tawuran antara lain Cakung, Pasar Rebo, dan Jatinegara.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa seluruh kecamatan di Jakarta Timur dapat dikategorikan sebagai zona merah tawuran, menunjukkan bahwa tidak ada kecamatan yang terbebas dari insiden tersebut. Meskipun demikian, selama libur Lebaran 2025, terjadi penurunan kasus tawuran di wilayah tersebut.