Pemerintah Indonesia baru saja mengumumkan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi yang diusulkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. BSU ditujukan untuk memberikan bantuan kepada pekerja dengan gaji rendah, yaitu individu yang menerima pendapatan di bawah Rp3,5 juta per bulan. Langkah ini diambil untuk memperkuat daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dihadapi tahun ini.
Dalam program tersebut, sebanyak 17,3 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta atau di bawah upah minimum provinsi, kabupaten, dan kota akan menerima subsidi upah sebesar Rp300 ribu per bulan. Penerima bantuan ini harus terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, dengan penyaluran dana dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Program ini juga mencakup 565 ribu guru honorer yang akan menerima bantuan serupa.
Keputusan pemerintah untuk meluncurkan program BSU sebagai bagian dari stimulus ekonomi merupakan respon cepat terhadap risiko ekonomi global yang dapat memengaruhi daya beli keluarga kelas pekerja. Meskipun sebelumnya rencananya adalah memberikan diskon listrik, namun akhirnya diputuskan untuk mengalihkan dana ke program BSU karena masalah kesiapan data dan pelaksanaan yang lebih efektif.
Langkah-langkah ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat kelas menengah-bawah di tengah ancaman perlambatan ekonomi global. Dengan total paket stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun yang telah disetujui, pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam mendukung keberlangsungan ekonomi masyarakat.