Sunday, September 21, 2025
HomeGaya HidupJilbab Dulu Dilarang di Indonesia: Mitos atau Ancaman?

Jilbab Dulu Dilarang di Indonesia: Mitos atau Ancaman?

Seiring berkembangnya zaman, banyak perempuan Muslim di Indonesia kini memakai jilbab dengan model yang beragam saat beraktivitas di luar rumah. Namun, kebebasan ini ternyata sangat bertolak belakang dengan situasi di masa lalu. Pada zaman Presiden Soeharto dari tahun 1968 hingga 1998, jilbab pernah dilarang di Indonesia meskipun sebelumnya telah dipakai oleh banyak perempuan, bahkan saat masa penjajahan kolonial juga sudah ada yang memakainya.

Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, mendorong perempuan untuk menggunakan jilbab dengan contohnya adalah istrinya, Nyai Ahmad Dahlan. Meskipun demikian, tidak semua perempuan Muslim pada saat itu menggunakan jilbab. Hanya beberapa tokoh, seperti Rangkayo Rasuna Said, yang menggunakan jilbab pada era 1930-an. Pada periode 1930 hingga 1980-an, pengguna jilbab tidak begitu banyak. Namun, ketika arus kebebasan semakin kuat, penggunaan jilbab pun semakin meluas.

Dalam pandangan politis, Soeharto melihat jilbab sebagai bagian dari gerakan radikalisasi Islam dan menganggapnya sebagai ancaman. Hal ini mengakibatkan pemerintah Orde Baru melalui Dirjen Pendidikan dan Menengah melarang penggunaan jilbab di sekolah negeri sekuler pada tahun 1982. Namun, pada tahun 1991, Soeharto memperbolehkan kembali penggunaan jilbab dalam rangka mendapatkan dukungan dari kaum Muslim menjelang pemilu.

Sejak saat itu, jilbab terus dipakai dan menjadi bagian tak terpisahkan dari fesyen para perempuan Muslim di Indonesia. Meski mengalami larangan dan kontroversi, jilbab kini menjadi simbol kebanggaan dan identitas bagi perempuan Muslim Indonesia.

Source link

BERITA TERKAIT

berita populer