DAMAI juga memaparkan komitmennya dalam memberantas korupsi melalui penerapan sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Alimudin menyampaikan rencana mereka untuk memperkuat pengawasan melalui APIP, penerapan SOP, serta penertiban administrasi dalam berbagai aspek pemerintahan.
“Pelayanan cepat dan tepat tanpa biaya, pengaduan masyarakat secara cepat, komitmen bersama seluruh aparatur kabupaten,” paparnya.
Di bawah DAMAI, ada sistem pengawasan dan pemberian sanksi yang jelas terhadap aparatur yang melanggar, serta penghargaan bagi yang berprestasi. Dengan mengedepankan kerja sama dengan aparatur penegak hukum, pasangan DAMAI berkomitmen membangun tata kelola yang bebas korupsi demi kesejahteraan masyarakat Teluk Bintuni.
Alimudin Baedu menjelaskan strategi DAMAI dalam merencanakan APBD agar dapat menyikapi kendala yang sering terjadi, yaitu keterlambatan siklus anggaran.
“Kita harus tahu 97% APBD kita bersumber dari dana transfer, maka kita harus menunggu sumber tersebut, misalnya DBH migas baru turun di November, maka kita harus merencanakan mengikuti itu,” ungkap Alimudin.
DAMAI juga akan memperkuat kapasitas aparatur di tingkat kampung dan distrik agar lebih efektif dalam menjalankan program. Alimudin menekankan bahwa walaupun sering terjadi keterlambatan, pelaksanaan APBD di Teluk Bintuni tetap akan berjalan tepat waktu, paling lambat pada bulan Desember.
Di penghujung debat, pasangan Daniel Asmorom dan Alimudin Baedu kembali menekankan komitmen mereka untuk membawa Teluk Bintuni menjadi lebih baik dengan slogan “Teluk Bintuni Dua Kali Lebih Baik.” Dalam pernyataan akhir mereka, Daniel menekankan bahwa mereka adalah pasangan yang berpengalaman, tegas, dan berkomitmen untuk melayani masyarakat tanpa ada kendali pihak luar.
“Belajar membangun, gurunya memegang remote, jangan salah memilih, sekali lima tahun menaruh harapan, pilihlah DAMAI, bupati dan wakil bupati Teluk Bintuni, pasangan paling ideal. Dengan pengalaman, pengetahuan, dan wawasan serta kemampuan untuk menjawab persoalan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, dan penguatan sistem pengelolaan tata pemerintahan, maka kita yakin akan terjadi perubahan besar, lompatan dua kali lebih besar lebih baik,” ungkap Daniel.