Tuesday, November 5, 2024
HomeGaya HidupPeneliti Kaget, Virus Mpox Bermutasi Lebih Ganas dari Perkiraan

Peneliti Kaget, Virus Mpox Bermutasi Lebih Ganas dari Perkiraan




Jakarta, CNBC Indonesia – Para peneliti yang mempelajari jenis cacar monyet (Mpox) mengatakan bahwa virus tersebut telah bermutasi lebih cepat dari yang diharapkan. Mutasi ini sering kali terjadi di daerah-daerah yang para ahlinya kekurangan dana dan peralatan untuk melacak virus tersebut dengan benar.

Menurut peneliti di Afrika, Eropa, dan Amerika Serikat kepada Reuters, ada banyak hal yang tidak diketahui tentang virus itu sendiri termasuk tingkat keparahannya dan cara penularannya.

Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di sejumlah negara Afrika sejak 1970, tetapi pada waktu itu kurang mendapat perhatian global hingga kasusnya melonjak secara internasional pada 2022. Insiden inipun mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengumumkan keadaan darurat kesehatan global terkait Mpox.

Para ahli telah menemukan strain baru Mpox, yang dikenal sebagai klade Ib. Strain tersebut adalah versi mutasi dari klade I, suatu bentuk Mpox yang menyebar melalui kontak dengan hewan terinfeksi yang telah endemik di Kongo selama beberapa dekade. Mpox biasanya menyebabkan gejala seperti flu dan lesi berisi nanah.

Menurut WHO, Kongo telah mencatatkan lebih dari 18.000 kasus Mpox dan 615 kematian tahun ini. Ada juga 222 kasus klade Ib yang dikonfirmasi di empat negara Afrika pada bulan lalu, ditambah satu kasus masing-masing di Swedia dan Thailand pada orang-orang dengan riwayat perjalanan ke Afrika.

“Kami tidak memahami wabah ini dengan baik, dan jika kami tidak memahami wabah ini dengan baik, kami akan kesulitan mengatasi masalah ini dalam hal dinamika penularan, tingkat keparahan penyakit, faktor risiko penyakit. Dan saya khawatir tentang fakta bahwa virus ini tampaknya bermutasi dan menghasilkan jenis baru,” kata Dr. Dimie Ogoina, seorang ahli penyakit menular di Rumah Sakit Universitas Niger Delta di Nigeria yang memimpin komite darurat mpox WHO. 

Mutasi lebih cepat

Mpox adalah virus ortopox, dari famili yang menyebabkan cacar. 

Menurut Dr. Miguel Paredes, yang mempelajari evolusi mpox dan virus lainnya di Fred Hutchison Cancer Center di Seattle, virus yang menyebabkan mpox biasanya cukup stabil dan lambat bermutasi, tetapi mutasi yang disebabkan APOBEC dapat mempercepat evolusi virus.

“Semua kasus Mpox antarmanusia memiliki tanda mutasi APOBEC ini, yang berarti bahwa virus tersebut bermutasi lebih cepat dari yang kita duga,” katanya.

Pada masa lalu, Mpox sebagian besar menular melalui kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi. Namun, versi Mpox yang bermutasi, klade Ib dan IIb, sekarang pada dasarnya dapat dianggap sebagai penyakit menular seksual, kata Dr. Salim Abdool Karim, seorang ahli epidemiologi Afrika Selatan dan ketua komite penasihat mpox CDC Afrika.

Sebagian besar kasus klade Ib yang bermutasi terjadi pada orang dewasa, yang awalnya disebabkan oleh epidemi di kalangan pekerja seks perempuan di Kivu Selatan, Kongo.

Virus ini juga dapat menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, yang kemungkinan merupakan penyebab kelompok anak-anak terinfeksi klade Ib, khususnya di Burundi dan di kamp-kamp pengungsian di Kongo timur, di mana kondisi kehidupan yang padat mungkin menjadi penyebabnya.

Anak-anak, wanita hamil, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau penyakit lain mungkin berisiko lebih besar terkena penyakit Mpox yang serius dan kematian, kata WHO dan peneliti Mpox.

(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Dukung Industri Kosmetik Lokal, BPOM Siap Lakukan Ini





Next Article



7 Tanda & Gejala Infeksi Virus Mpox yang Bisa Berakibat Fatal



Source link

BERITA TERKAIT

berita populer