Thursday, September 12, 2024
HomeresepInilah 3 Cara Memulai Investasi Untuk Pemula

Inilah 3 Cara Memulai Investasi Untuk Pemula

Memulai investasi dari usia muda itu penting banget lho, supaya kamu bisa capai kebebasan finansial di masa depan. Sayangnya, banyak dari kita yang masih ragu-ragu karena bingung harus mulai dari mana. Apalagi kalau kita belum begitu paham & merasa takut sama risikonya. 

Nah, artikel ini cocok untuk kamu yang masih newbie supaya bisa paham dasar-dasar investasi sebelum memulai investasi dengan lebih yakin. Jangan khawatir, semuanya akan kita bahas dengan bahasa yang gampang dimengerti kok. Yuk, kita bahas langsung cara mulai investasi untuk pemula!

Pahami Profil Risiko

Profil risiko adalah indikator yang menunjukkan seberapa besar risiko yang bisa kamu toleransi untuk berinvestasi. Penting banget nih buat tahu profil risiko kamu sebelum mulai investasi, biar kamu bisa pilih instrumen investasi yang paling pas sama tujuan keuangan kamu dengan besaran risiko yang masih bisa ditoleransi.

Untuk menentukan profil risiko sendiri, ada beberapa faktor yang bisa kamu cek:

  1. Usia: Semakin muda, biasanya toleransi risiko semakin tinggi karena belum banyak tanggungan & masih punya usia yang panjang. 
  2. Tujuan keuangan: Kalau tujuan kamu jangka pendek dan membutuhkan dana yang aman, kamu mungkin lebih memilih instrumen yang berisiko rendah.
  3. Pengalaman investasi: Semakin banyak pengalaman, biasanya kamu semakin berani toleransi risiko yang lebih tinggi.
  4. Kondisi keuangan: Kalau kondisi keuangan kamu stabil, kamu mungkin bisa mengambil resiko yang lebih tinggi.

Ada beberapa tipe profil risiko investasi:

  1. Konservatif: Suka investasi yang aman-aman aja, resiko kecil.
  2. Moderat: Bisa terima risiko investasi yang lebih tinggi daripada yang konservatif, tapi sebisa mungkin tetap menjaga keamanan modal.
  3. Agresif: Berani mengambil risiko tinggi untuk potensi keuntungan yang lebih besar. 

Dari keempat faktor tersebut, kamu bisa menentukan yang profil risiko kamu. Ini bisa dilakukan dengan mengikuti tes profil risiko keuangan dari berbagai sumber. Sebab, setiap instrumen investasi seperti reksadana, saham, aset kripto, dan lainnya, dapat menjadi pilihan untuk segala profil risiko. Yang membedakan adalah persentase dari setiap instrumen investasinya. Kalau kamu tertarik dengan aset crypto, ini bisa jadi instrumen potensial yang cocok untuk kamu coba!

Bagi pemula, kamu bisa mendaftar di sini untuk dapetin video Panduan Berinvestasi Crypto dari Nol.

Pahami Kebutuhan dan Situasi Keuanganmu

Selain profil risiko, kamu juga perlu memahami situasi keuangan kamu. Kamu bisa coba cek situasi keuangan kamu dengan melihat jumlah tabungan, hutang, income bulanan & kebutuhan bulanan yang harus kamu penuhi.

Kalau kamu sedang dalam posisi berhutang, maka prioritaskan dahulu keuangan kamu untuk melunasi hutang tersebut. Karena sama dengan investasi, hutang juga bisa berbunga. Semakin lama kamu lunasi, semakin besar bunganya, & semakin sulit juga untuk dilunasi. Maka dari itu, melunasi hutang harus menjadi prioritas sebelum mulai berinvestasi.

Ketika sudah tidak punya hutang, kamu bisa mulai berinvestasi dengan rutin menggunakan income bulanan kamu. Idealnya, kamu bisa mencoba menerapkan prinsip 50/30/20 dengan pembagian sebagai berikut:

  1. 50% untuk kebutuhan bulanan: sewa kost, makanan, peralatan mandi, & kebutuhan dasar lainnya.
  2. 30% untuk keinginan kamu: nonton film, traveling, hangout bareng temen-temen, dll.
  3. 20% untuk menabung & investasi: kamu bisa bagi uang ini untuk ditabung di bank & investasi di instrumen pilihan kamu.

Misalnya kamu punya income bulanan Rp 15 juta/bulan. Maka kamu bisa bagikan uang bulanan kamu seperti berikut:

  1. Kebutuhan: Rp 7,500,000 (50% dari income bulanan)
  2. Keinginan: Rp 4,500,000 (30% dari income bulanan)
  3. Menabung & investasi: Rp 3,000,000 (20% dari income bulanan)

Dengan cara ini, kamu bisa menabung & investasi tapi tetap bisa memenuhi kebutuhan & keinginan kamu tiap bulannya.

Pilih Aplikasi Investasi Terbaik

Kalau sudah paham profil risiko & situasi keuangan, ini saatnya kamu memilih aplikasi investasi yang cocok dengan kamu. Aplikasi investasi yang bagus memiliki beberapa ciri-ciri berikut:

  1. Diawasi oleh OJK atau BAPPEBTI.
  2. Punya user interface yang mudah dimengerti & digunakan.
  3. Memiliki keamanan transaksi yang terjamin.
  4. Punya fitur pelengkap yang bisa memaksimalkan keuntungan investasi.

Untuk keamanan dan kenyamanan investasi, kamu perlu perhatikan 4 hal penting tersebut sebelum daftar di aplikasi investasi. Langkah ini akan membantu kamu untuk memilih platform yang paling cocok dan menghindari risiko yang tidak diinginkan. Jadi, pengalaman investasi kamu bisa berjalan dengan lancar dan aman.

Cove sudah pernah menulis tentang beberapa aplikasi investasi terbaik sebelumnya. Namun, kali ini kami mau merekomendasikan satu aplikasi investasi lagi bernama Reku.

Reku adalah aplikasi investasi kripto untuk pemula yang punya beberapa keunggulan, yaitu:

  1. Biaya transaksi yang rendah (cuma 0,1% per transaksi!)
  2. Customer support yang siap membantu 24/7
  3. Aman karena sudah diawasi oleh BAPPEBTI.
  4. Gratis biaya penarikan ke 120 bank di Indonesia.

Investasi kripto sendiri sekarang lagi jadi trend di Indonesia. Mungkin belakangan kamu sudah sering mendengar beberapa nama aset kripto seperti BTC (Bitcoin), ETH (Ethereum), SOL (Solana), DOGE (dogecoin). Melalui aplikasi Reku, kamu bisa mulai investasi ke aset-aset kripto tersebut mulai dari Rp 5,000 aja. Kamu juga bisa dapat cashback Rp 50,000 kalau kamu saat ini tinggal di Cove, lho.

Download Reku pakai Kode Referral: COVEREKU

Jadi tunggu apalagi? Yuk mulai investasi!

Source link

BERITA TERKAIT

berita populer