Thursday, September 19, 2024
HomeGaya HidupSering Diabaikan, Ternyata Ini Rahasia Anak Pintar Menurut Ahli

Sering Diabaikan, Ternyata Ini Rahasia Anak Pintar Menurut Ahli




Jakarta, CNBC Indonesia – Ahli psikologi dari Stanford University, Mary C. Murphy mengungkapkan bahwa ada satu rahasia untuk mendidik anak agar sukses yang jarang diketahui orang tua bahkan sering diabaikan. Apa itu?

Murphy yang merupakan direktur sekaligus pendiri Summer Institute on Diversity di Center for Advanced Study in Behavioral Sciences di Stanford University mengatakan bahwa cara terbaik untuk mendukung perkembangan otak dan diri anak adalah membantu mereka mengadopsi pola pikir berkembang (growth mindset) sesering mungkin.

Apa yang dimaksud growth mindset?

Murphy menjelaskan, growth mindset adalah keyakinan bahwa bakat dan kecerdasan dapat dikembangkan melalui usaha dan tindakan nyata.

Anak-anak dan remaja dengan pola pikir berkembang melihat tantangan sebagai hal penting dalam pembelajaran. Mereka menganggap kemunduran sebagai kesempatan untuk mencoba lagi. Ketika mereka mengalami kegagalan, mereka memahami bahwa pengalaman ini bersifat sementara dan dapat berubah.

Sebaliknya, bila seseorang memiliki pola pikir tetap (fixed mindset), yaitu pandangan bahwa bakat serta kemampuan seseorang dari lahir adalah hal permanen yang tak bisa diubah, mereka hanya pasrah dan yakin bahwa tidak ada hal yang bisa dilakukan untuk mengubah nasib.

Menurut Murphy, cara utama untuk membantu anak-anak agar tumbuh sukses adalah mendorong mereka untuk lebih sering menerapkan pola pikir berkembang. Penelitian menunjukkan bahwa hal ini dapat meningkatkan sikap, keterlibatan, dan kinerja anak-anak.

Pentingnya mengajarkan growth mindset pada anak juga diungkapkan oleh Carol Dweck, ahli parenting sekaligus penulis buku Mindset: The New Psychology of Success.

“Jika orang tua ingin memberikan hadiah kepada anaknya, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mengajarkan anaknya untuk menyukai tantangan, tertarik pada kesalahan, menikmati usaha, dan terus belajar,” jelas Carol. 

Berikut adalah contoh skenario growth mindset dan fixed mindset

Growth mindset: Anna baru saja melakukan presentasi di kelas, tapi dia merasa presentasinya tidak berjalan dengan baik. Hal ini membuat Anna ragu untuk berbicara di depan umum lagi. Alih-alih menghindari kesempatan berbicara di depan umum, Emma memutuskan untuk meningkatkan kemampuannya dengan mengikuti klub debat sekolah sehingga ia bisa berlatih lebih banyak. Seiring berjalannya waktu, kepercayaan diri dan kemampuannya meningkat.

Fixed mindset: Tina mendapat masukan dari gurunya tentang tulisannya. Ia menanggapi kritik itu secara personal dan berasumsi bahwa kritik itu berarti ia bukan penulis yang baik. Alih-alih menggunakan umpan balik itu untuk memperbaiki diri, Tina malah frustrasi dengan kemampuannya menulis.

(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Inovasi Unik Brand Perawatan Tubuh Berebut Pasar RI




Next Article



Bukan Sekolah Mahal, Ini Rahasia Anak Pintar dari Ahli Stanford



Source link

BERITA TERKAIT

berita populer