Tuesday, November 5, 2024
HomeHukum & KriminalKuasa Hukum Klinik Jelaskan Kronologi Meninggalnya Selebgram Usai Sedot Lemak di Depok

Kuasa Hukum Klinik Jelaskan Kronologi Meninggalnya Selebgram Usai Sedot Lemak di Depok

Liputan6.com, Depok – Kuasa hukum klinik WSJ angkat bicara terkait meninggalnya selebgram Ella Nanda Sari Baro Hasibuan usai melakukan sedot lemak di Klinik Kecantikan, Beji, Depok. Kabar ini sebelumnya menjadi viral di masyarakat.  

Kuasa Hukum Klinik WSJ, Rikardo Siahaan menuturkan kronologi kejadian. Dia mengatakan, sebelum Ella meninggal, pihaknya mendapatkan reservasi atas nama Ella untuk melakukan sedot lemak. Reservasi dilakukan pada 22 Juli 2024, dan korban datang pada pukul 11.00 WIB dari Medan.

“Almarhumah Ella ini dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, sesuai prosedur dan administrasi,” ujar Rikardo kepada Liputan6.com, Senin (29/7/2024).

Ia menjelaskan, pada pukul 12.30 WIB, korban dilakukan pengambilan tindakan dari tim klinik di Depok. Pada saat tindakan pertama, proses berjalan dengan normal saat melakukan sedot lemak pada lengan sebelah kanan.

“Saat melanjutkan pengambilan sedot lemak kembali, tiba-tiba Ibu Ella pingsan ya, ada kejang lah,” jelas Rikardo.

Atas kejadian tersebut, tim medis klinik mengambil tindakan dengan berupaya memasang infus pada korban. Namun saat akan pemasangan infus, pembuluh darah pada tubuh korban pecah sehingga dibutuhkan penanganan medis lainnya.

“Pas mau diinfus itu, dicari itu ininya, tiba-tiba pembuluh darahnya pecah. Jadi mau diinfus lagi yang kedua, nggak bisa juga, pecah juga pas kejadian seperti itu,” ucap Rikardo.

Klinik WSJ langsung melarikan korban ke RS Margonda untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Saat di klinik hingga di perjalanan, kondisi korban masih dinyatakan hidup.

“Sampai di rumah sakit pas diperiksa matanya, Ibu Ella nya sudah tidak ada,” terang Rikardo. 

Saat disinggung soal pemicu pembuluh darah korban pecah, Rikardo tidak mengetahui secara pasti. Hal itu dapat diungkapkan dari pihak medis untuk mengetahui penyebab pembuluh darah korban pecah.

“Jadi saya kurang paham,” terang Rikardo.

Rikardo mengungkapkan, klinik akan memberikan tindakan infus apabila pasien lemas atau pingsan. Sebelum dilakukan sedot lemak, pihak klinik meminta pasien untuk beristirahat satu hari. 

“Cuma ada yang yang tidak jujur dari Bu Ella, ternyata dia baru datang dari Medan, namun saat registrasi dia mengatakan bahwa dia di Jakarta sudah dua hari,” ungkap Rikardo.

 

Source link

BERITA TERKAIT

berita populer