Jusuf Hamka kemudian bicara soal sosok calon gubernur maupun calon wakil gubernur yang menjadi pendampingnya di Pilkada Jakarta 2024.
Dalam hal ini, Jusuf Hamka mengibaratkan dirinya bak kunci inggris. Artinya, terbuka dengan siapa pun yang akan menjadi pendampingannya nanti.
“Kalau calon wakil gubernur kan sudah bilang, dari Pak Ketua Umum kepingin saya dengan Mas Kaesang. Tapi kalau saya menempatkan diri saya, saya ini kayaknya mungkin temen-temen mesti tahu enggak, kunci inggris. Kunci inggris tahu gak? Sama apa saja bisa pas,” ucap Jusuf Hamka.
“Saya bisa jadi wakilnya Mas Kaesang, saya bisa wakilnya Pak Ahok, saya bisa wakilnya Pak Anies, siapa saja gitu. Bahkan, kalau Pak Ridwan Kamil juga mau, saya bisa menyesuaikan diri. Saya enggak ada masalah,” dia menambahkan.
Lebih lanjut, Jusuf Hamka menyampaikan, bila ditugaskan sebagai bakal calon gubernur, ada sejumlah nama yang dinilai berkompeten bersanding dengannya sebagai cawagub. Ada nama Budi Djiwandono, Budiman Sudjatmiko, Maruarar Sirait.
“Kalaupun ditugaskan sebagai calon gubernur, ada beberapa nama yang menurut saya yang bisa menemani saya, yaitu saudara Budi Djiwandono, Budiman Sudjatmiko, atau Maruarar Sirait, itu juga cukup baik,” ucap Jusuf Hamka.
Sementara itu, Jusuf Hamka juga menyebut dua nama dari kalangan agamis yaitu Waketum PBNU, KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid dan Ustaz Das’ad Latif.
“Tapi kalau ada 2 tokoh agamis yang menurut sayam kalau saya didampingi jauh lebih bagus. Satu, wakil Ketua Umum PBNU KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid Hilal. Kebenaran memang guru saya, dan saya juga bendahara di NU,” ucap Jusuf Hamka.
“Dan satu lagi, sahabat baik saya yang tentunya seorang kiai yang nasionalis, yaitu Ustaz Dasa’ad Latif. Itu pasti kita duet, yang satu mengingatkan saya, yang satu saya kerja. Jadi saya harus diingatkan,” dia menandaskan.