Wednesday, November 6, 2024
HomeKesehatanGizi Buruk | Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat

Gizi Buruk | Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat

Gambar: AyoSehat! Kemkes

Penulis : Tim Content KlikDokter

Salah satu tantangan terbesar dalam kesehatan global, terutama di negara-negara berkembang, adalah isu gizi buruk pada bayi dan balita. Permasalahan gizi ini bukan hanya sekedar angka statistik, namun memiliki dampak langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak di masa yang akan datang.

Pengertian

Gizi buruk adalah kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi tubuh. Pada bayi dan balita, kondisi ini sangat kritis karena masa tersebut adalah periode penting pertumbuhan otak, organ tubuh, dan pembentukan sistem imun.

Penyebab

Penyebab gizi buruk sangat kompleks dan bisa bervariasi, namun beberapa di antaranya adalah:

– Ketidakcukupan Makanan: Tidak mendapat asupan makanan yang cukup, baik kuantitas maupun kualitas.

– Infeksi Berulang: Infeksi seperti diare dan penyakit lainnya dapat mengurangi nafsu makan dan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

– Ketidakcukupan Air Bersih dan Sanitasi: Ini bisa meningkatkan risiko infeksi.

– Kurangnya Pengetahuan tentang Gizi: Kurangnya edukasi tentang kebutuhan gizi bayi dan balita.

– Faktor Sosial-Ekonomi: Kemiskinan, akses terbatas ke sumber daya, dan ketidakstabilan ekonomi.

Gejala

– Berat badan rendah untuk usia mereka.

– Stunting (pertumbuhan tubuh lebih pendek dibandingkan anak seusianya).

– Pelekatan otot dan lemak subkutan berkurang.

– Kulit kering, rambut tipis, dan mungkin berubah warna.

– Lemah, lesu, dan kurangnya energi.

– Sistem imun yang lemah, sering sakit.

 

Diagnosis

Diagnosis gizi buruk umumnya melibatkan:

– Pemeriksaan Fisik: Mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan.

– Pemeriksaan Laboratorium: Tes darah untuk mengevaluasi kadar nutrisi dan tanda-tanda infeksi.

– Riwayat Makan: Menganalisis pola makan dan asupan nutrisi anak.

Pengobatan

– Pemberian Nutrisi: Asupan makanan yang kaya nutrisi, seperti formula khusus atau susu terfortifikasi.

– Mengatasi Infeksi: Pemberian antibiotik atau obat lain jika diperlukan.

– Suplemen Vitamin dan Mineral: Untuk memastikan semua kebutuhan nutrisi terpenuhi.

– Pendampingan dan Konseling Gizi: Edukasi kepada orang tua atau wali tentang kebutuhan gizi anak.

 

Pencegahan

– Edukasi Gizi: Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang.

– Akses ke Makanan Bergizi: Mengurangi hambatan ekonomi atau logistik dalam mendapatkan makanan bergizi.

– Vaksinasi: Mencegah infeksi yang dapat mengurangi asupan dan penyerapan nutrisi.

– Sanitasi yang Baik: Akses ke air bersih dan sanitasi yang layak.

 

Komplikasi

– Pertumbuhan yang Terhambat: Anak mungkin tidak mencapai potensi pertumbuhan maksimal mereka.

– Penyakit Kronis: Risiko penyakit jantung, diabetes, dan kondisi lain di kemudian hari.

– Masalah Kognitif: Kesulitan belajar dan masalah konsentrasi.

– Kematian: Dalam kasus yang parah, gizi buruk dapat menyebabkan kematian.

 

Referensi:

World Health Organization. “Malnutrition.” Diakses pada 2021.

UNICEF. “Malnutrition in children.” Diakses pada 2021.

World Food Programme. “Understanding malnutrition.” Diakses pada 2021.

Sumber: AyoSehat!Kemkes, seperti telah tayang pada halaman https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-non-penyakit/gizi-pada-bayi-dan-balita/gizi-buruk

Source link

BERITA TERKAIT

berita populer