Tuesday, November 5, 2024
HomeGaya HidupBegini Cara Mengajari Anak Hadapi Teman yang Mengganggu

Begini Cara Mengajari Anak Hadapi Teman yang Mengganggu


Jakarta, CNBC Indonesia – Setiap orang tua tentu merasa was-was bila anaknya diusik oleh temannya. Namun, Anda jangan khawatir.

Sebagai orang tua, Anda harus mengajari anak bagaimana menghadapi teman yang mengganggu dengan cara yang tepat. Lantas bolehkah anak membalas perbuatan temannya?

Menurut psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, sebaiknya anak tidak diajarkan untuk membalas apa yang dilakukan oleh temannya dengan menggunakan kekerasan. Bukan tanpa alasan, hal ini nantinya akan membuat anak selalu memakai kekerasan untuk menyelesaikan masalah.

“Sebaiknya anak tidak diajarkan membalas dengan kekerasan,” ungkap Vera pada HaiBunda belum lama ini. “Hal ini karena berisiko anak akan memakai kekerasan seterusnya untuk menyelesaikan masalah,” sambung Vera.

Cara mengajari anak hadapi teman yang mengganggu
Dalam kesempatan yang sama, Vera juga mengungkapkan bahwa orang tua bisa ajarkan anak untuk mempertahankan dirinya dari teman yang mengganggu ketika sudah merasa tidak nyaman. Ajarkan juga agar anak mengungkapkan rasa tidak sukanya terhadap perlakuan tersebut.

“Sepanjang sudah tidak nyaman, anak boleh mempertahankan dirinya dan menyatakan tidak suka dengan perlakukan temannya dengan sikap tegas tanpa rasa takut,” ujar Vera.

Tidak hanya itu, orang tua juga bisa katakan pada anak untuk melibatkan guru dalam setiap permasalahan. Ketika ada anak yang mengganggu, jangan sungkan untuk melaporkan hal tersebut.

“Dorong anak untuk minta bantuan guru untuk menyelesaikan masalah dan tidak sungkan untuk lapor pada orang tua,” tuturnya.

Sebagai orang tua, Anda juga tidak boleh panik saat mengetahui anak dipukul oleh temannya.

Sikap orang tua saat anak dipukul teman
Melansir dari berbagai sumber, ada beberapa sikap tepat orang tua yang perlu diketahui ketika anak dipukul oleh temannya, berikut ini Bubun rangkumkan deretannya:

1. Tetap tenang
Jangan terpancing emosi untuk marah-marah atau balas pukul anak tersebut. Upayakan untuk tetap tenang dan jaga kestabilan emosi. Apabila orang tua dari anak yang memukul anak tidak merespons, segera ambil tindakan langsung.

“Datangi dan tanyakan apakah anak baik-baik saja. Dengan tenang katakan kepada teman anak bahwa sepertinya dia menyakiti anak Anda dan membuatnya sedih. Lakukan tanpa emosi. Ini bisa memberi isyarat kepada orang tuanya untuk mengambil sikap,” ujar psikolog klinis Emily Edlynn, PhD, mengutip dari Parents.

2. Perhatikan kondisi sekitar
Dalam kondisi tertentu, Anda juga bisa melatih anak untuk memperhatikan kondisi sekitar tempat ia bermain. Jika situasinya serius, lebih baik tinggalkan area tersebut dan cari orang dewasa untuk melapor atau meminta pertolongan.

Hal yang pasti, sampaikan juga pada anak untuk selalu berkata jujur dan tidak melebih-lebihkan cerita saat melapor.

3. Ajarkan anak memaafkan
Sampaikan pada anak untuk bisa memaafkan dan memilih bermain di tempat lain jika memang ada. Hindari menyuruhnya balas kasar atau memukul. Ini malah akan membuat anak berkarakter agresif dan mudah marah.

Dikutip dari laman Very Well Family, katakan pada orang tua dari anak yang memukul untuk saling memahami. Pemilihan kata yang tepat dan tetap tenang menjadi kunci pentingnya agar tidak ada pihak yang jadi tersinggung.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Belajar dari Orang Belanda, Ini 6 Cara Didik Anak agar Bahagia

(miq/miq)


Source link

BERITA TERKAIT

berita populer