Di Korea Selatan, ada kompetisi unik yang menguji ketahanan para pesertanya untuk tidak melakukan apapun. Para peserta hanya perlu duduk di atas matras yoga selama akhir pekan tanpa melakukan aktivitas apapun.
Disebut sebagai Kompetisi Space-out, acara ini diadakan di Seoul dan merupakan bagian dari tantangan fisik, karya seni, dan budaya kompetitif Korea Selatan. Peserta harus bengong dan berdiam diri tanpa melakukan apa pun selama 90 menit tanpa tidur, memeriksa ponsel, atau berbicara.
Detak jantung peserta dipantau dan penonton memilih 10 kontestan favorit mereka. Kontestan dengan detak jantung paling stabil di antara 10 orang akan menjadi pemenang dan membawa pulang piala.
Lebih dari 100 orang berkumpul untuk ikut serta dalam kompetisi ini, termasuk speed skater Kwak Yoon-gy, peraih dua medali perak Olimpiade. Kwak mengatakan bahwa acara ini memberinya kesempatan untuk menjernihkan pikiran dan beristirahat setelah bertahun-tahun bersaing dalam Olimpiade.
Lebih dari 4.000 orang mendaftar untuk berpartisipasi dalam kompetisi yang diadakan oleh pemerintah kota, dan 117 kontestan terpilih berasal dari berbagai kelompok usia. Bagi banyak peserta, ini menjadi cara untuk pulih dari kelelahan dan stres yang disebabkan oleh tekanan dalam kehidupan sehari-hari di Korea Selatan.
Kompetisi Space-out ini memiliki tujuan untuk mengubah pandangan masyarakat bahwa melamun atau berdiam diri adalah hal sia-sia, dan menjadikannya sebagai aktivitas yang berharga. Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2014, kompetisi ini telah berkembang internasional dan diadakan di berbagai kota di seluruh dunia.
Pemenang kompetisi tahun ini adalah penyiar lepas Kwon So-a, yang sehari-hari sibuk dengan pekerjaannya. Dia membawa pulang piala berbentuk seperti patung “The Thinker” karya Auguste Rodin sebagai hadiah atas kemenangannya.