Tuesday, November 5, 2024
HomeHukum & KriminalPemerintah diajak untuk mengantisipasi polusi udara di Jakarta menjelang musim kemarau.

Pemerintah diajak untuk mengantisipasi polusi udara di Jakarta menjelang musim kemarau.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa cuaca panas yang terjadi di Indonesia belakangan ini bukan disebabkan oleh gelombang panas atau heatwave. Menurut BMKG, berdasarkan karakteristik dan indikator statistik pengamatan suhu, fenomena cuaca panas tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai gelombang panas.

“Dalam beberapa negara Asia saat ini memang sedang terjadi gelombang panas, seperti Thailand yang mencatat suhu maksimum 52°C dan Kamboja dengan suhu udara tertinggi dalam 170 tahun terakhir, yaitu 43°C minggu ini. Namun, di Indonesia yang terjadi bukanlah gelombang panas, melainkan suhu panas biasa,” ujar Dwikorita kepada wartawan pada Senin (6/5/2024).

Dikatakan oleh Dwikorita, kondisi maritim di sekitar Indonesia yang didukung oleh lautan hangat dan topografi pegunungan menyebabkan naiknya gerakan udara. Hal ini memungkinkan terjadinya penyanggaan atau penurunan kenaikan suhu secara ekstrem dengan adanya hujan yang mendinginkan permukaan secara berkala. Oleh karena itu, tidak terjadi gelombang panas di wilayah Kepulauan Indonesia.

Source link

BERITA TERKAIT

berita populer