Met Gala digelar di Amerika Serikat (AS) Senin malam waktu setempat. Acara ini merupakan salah satu agenda fesyen terbesar dan bergengsi di dunia.
Dalam acara ini, para selebriti papan atas yang hadir berlomba-lomba mengenakan busana mewah dan unik terbaiknya sesuai dengan tema yang ditentukan. Namun, digelar di The Metropolitan Museum of Art, New York dengan tema busana atau dress code “The Garden of Time (Taman Waktu)”, Met Gala kali ini lain dari biasanya.
Di luar Met Gala, demonstrasi pro-Palestina berlangsung. Seribu demonstran diperkirakan hadir dan berupaya masuk ke dalam museum, menuju acara fesyen dan sosialita tersebut.
Mereka membawa pesan “Akhiri Pendudukan di Palestina, hingga “Akhiri Genosida”. Met Gala juga disinggung dengan pesan-pesan “Tidak Ada Meet Gala saat Bom Jatuh di Gaza” dan “Tak Ada Perayaan Tanpa Pembebasan”.
Hal ini kemudian membuat “The Hunger Games” menjadi viral. Met Gala disamakan dengan film karya Suzanne Collins yang terkenal membahas kesenjangan kelas, hak istimewa, dan perjuangan revolusioner untuk bertahan hidup.
Dalam film yang disadur dari buku itu, alkisah berdiri sebuah republik inti Panem. Di mana fesyen berfungsi sebagai senjata sosial-politik.
Capitol, wilayah yang kaya, membedakan dirinya dari distrik-distrik yang tertindas, diawasi ketat, dan miskin di negara bagian tersebut. Orang-orang berkuasa mengenakan pakaian mewah yang sengaja dibuat menonjol dari pakaian sederhana yang dikenakan kebanyakan orang.
Kesan mewah dan glamor ini juga digunakan untuk menutupi kebrutalan yang diamanatkan pemerintah. Ada pula distrik 9, wilayah paling miskin, namun ternyata memunculkan pahlawan wanita yang akhirnya menghancurkan Capitol, Katniss Everdeen.
Kejadian di Gaza saat ini dan perayaan Met Gala akhirnya disamakan warganet dengan fakta-fakta dalam film tersebut. Met Gala disebut dengan Capitol dan sementara Gaza adalah wilayah Distric 9.
Hal sama juga dimuat media Turki, TRT. Media itu memuat bagaimana pengguna media sosial berbicara tentang pemboman Israel di Rafah selama acara mode terkenal Met Gala.
Sejumlah video dari beberapa pengguna internet menunjukkan wanita berkaca mata dan berbaju hijau menyebut “kalian pikir aku peduli tentang baju Met Gala” seraya menyebut bagaimana wilayah paling aman di Gaza, Rafah akan dibombardir Israel.
Seorang wanita berambut pendek mengenakan baju hitam juga muncul dalam video medsos itu. Ia berujar bagaimana Met Gala diselenggarakan dan memakan ratusan ribu dolar bagi para selebriti hanya untuk mengenakan pakaian terbaik dan tiket di acara tersebut.
Di kolom komentar beberapa netizen juga mengkritik Met Gala. Mulai dari menyebutnya tak penting dan lebih penting kemerdekaan Palestina hingga “Hunger Games” di kehidupan nyata.