Jakarta pada Senin (6/5/2024) pagi ini masuk urutan 10 besar sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kualitas udara Jakarta pagi ini dinilai tidak sehat bagi kelompok sensitif. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.45 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-8 dengan angka 132 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 48 mikrogram per meter kubik.
Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif. Sedangkan kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Kemudian, kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100. Sementara kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 adalah kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, kategori berbahaya (300-500) adalah secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
Adapun kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Delhi, India di angka 182, urutan kedua Chiang Mai, Thailand di angka 167, urutan ketiga Kathmandu, Nepal di angka 165, urutan keempat Lahore, Pakistan di angka 163, dan urutan kelima Kota Ho Chi Minh, Vietnam di angka 158. Lalu urutan ke enam Beijing, Cina di angka 156, urutan ke tujuh Chengdu, Cina di angka 137, urutan ke sembilan setelah Jakarta yakni Bangkok, Thailand di angka 123, dan urutan ke sepuluh Dhaka, Bangladesh di angka 120.