Polisi telah menyelesaikan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait insiden kematian tujuh orang akibat kebakaran yang terjadi di ruko lima lantai di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (18/4) lalu. Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi, menjelaskan bahwa hasil olah TKP telah mengungkap konstruksi bangunan ruko tersebut.
Dari olah TKP yang berlangsung selama dua jam, penyidik berhasil mengetahui bahwa api berasal dari basement atau lantai dasar tempat pembuatan bingkai. Bangunan lima lantai dan satu basement tersebut, yang juga digunakan sebagai tempat tinggal, ternyata tidak memiliki emergency exit atau pintu keluar darurat, hanya menyisakan akses keluar masuk melalui pintu utama di lantai dasar.
Yossi menambahkan bahwa akses masuk ke bangunan hanya terdapat di pintu utama, dan kondisi yang gelap akibat kebakaran memperumit evakuasi. Lantai satu dan dua digunakan sebagai tempat istirahat, sementara lantai tiga sampai lima adalah lokasi dapur dan tempat penyimpanan peralatan rumah tangga.
Pada malam kejadian, api yang besar di pintu depan membuat akses keluar dan masuk menjadi sulit, sehingga korban tidak dapat keluar. Pihak kepolisian masih menunggu keterangan dari lima korban selamat, di mana dua di antaranya masih dalam perawatan intensif dan tiga lainnya menjalani perawatan rawat jalan. Keterangan korban selamat dianggap penting untuk mengungkap detail insiden kebakaran yang merenggut tujuh nyawa tersebut.