Friday, November 22, 2024
HomePolitikPrabowo Dianggap Harus Berperan Aktif Selama Proses Transisi, Tidak Hanya Mengandalkan Jokowi

Prabowo Dianggap Harus Berperan Aktif Selama Proses Transisi, Tidak Hanya Mengandalkan Jokowi

Pada pilpres 2024, paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berhasil memenangkan pemilihan dengan meraih 96,214,691 suara atau setara dengan 58,58% dari total suara nasional berdasarkan hasil rekapitulasi KPU. Chief Research Officer Political Strategy Group (PSG), Muhammad Ahsan Ridhoi, mengungkapkan bahwa pemerintahan Prabowo kemungkinan akan menghadapi tantangan politik yang kompleks yang dapat berdampak pada masa depan Partai Gerindra.

Ahsan menyatakan bahwa kemenangan Prabowo tidak dapat dianggap sebagai kemenangan mutlak karena total kursi partai koalisi pendukungnya merupakan minoritas di parlemen. Dengan total kursi 280 dari Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat, paslon tersebut kalah dari kombinasi Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin yang memiliki 300 kursi. Hal ini membuat posisi Prabowo menjadi kurang strategis dan berpotensi disandera oleh partai oposisi di parlemen.

Terlebih lagi, Gerindra hanya berhasil meraih peringkat ketiga dalam pemilu tersebut. Ahsan menambahkan bahwa Gerindra tidak memiliki daya tarik politik yang cukup besar untuk mempengaruhi pengambilan keputusan di parlemen. Meskipun memiliki dukungan dari Golkar, yang memiliki kursi hampir sebanding dengan PDI Perjuangan, Prabowo tetap tidak didukung secara penuh oleh partai tersebut.

Ahsan juga menyoroti bahwa suara Gerindra sangat dipengaruhi oleh Prabowo sebagai tokoh utama partai. Oleh karena itu, citra buruk yang melekat pada Prabowo dapat berdampak negatif pada partai tersebut. Selain itu, keberhasilan Prabowo dalam meraih dukungan dari partai oposisi di parlemen juga menjadi kunci untuk menjaga citra dan dukungan konstituennya hingga pemilu berikutnya.

Source link

BERITA TERKAIT

berita populer