Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa cuaca saat arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024 pada April akan mulai membaik jika dibandingkan dengan triwulan pertama. Ketua Pokja Prediksi Indeks Iklim Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Indra Gustari mengungkapkan bahwa April 2024 Indonesia masih berada pada periode musim hujan. Namun, musim hujan ini akan berakhir seiring dengan menguatnya angin muson Australia. Indra mengatakan, wilayah di Indonesia akan terbagi menjadi dua, yakni wilayah yang sudah memasuki musim kemarau dan wilayah yang masih dalam periode transisi dari musim hujan ke musim kemarau. “Secara gradual, musim hujan ini akan berakhir dengan menguatnya muson Australia. April itu adalah periode transisi, ya. Sebagian masuk musim kemarau, tetapi yang lainnya masih transisi [dari musim hujan] ke musim kemarau,” jelas Indra. Seiring dengan hal tersebut, Indra mengatakan bahwa meskipun potensi hujan masih akan terjadi, curah hujan yang akan turun pada April 2024 tidak akan setinggi triwulan ketiga, yakni Januari hingga Maret 2024. Selain itu Indra turut menyebutkan bahwa saat arus mudik, potensi gelombang di selat atau laut masih berpotensi terjadi. Namun, gelombang yang dimaksud tidak setinggi periode angin muson barat. “Potensinya masih ada walaupun tidak setinggi periode puncak musim barat atau penghujung hujan karena itu adalah periode transisi,” ujar Indra. “Tentu pada skala tertentu kita harus antisipatif terhadap potensi hujan skala lokal yang bisa memicu angin kencang pada skala lokal walaupun tidak setinggi di puncak musim hujan,” lanjutnya. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2024 jatuh para Senin, 8 April 2024 atau saat dimulainya cuti bersama. Hal ini diprediksi berdasarkan hasil survei terkait potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024. “Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama). Dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7%),” papar Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, melalui keterangan di laman resmi, dikutip Jumat (15/3/2024). “Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2%),” ungkapnya.