Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang tidak hanya memberikan pendidikan formal kepada santrinya, tetapi juga melatih mereka menjadi mubalig yang handal. Ponpes ini telah menghasilkan banyak ulama berkualitas dan ribuan alumni yang menjadi mubalig, imam masjid, pendiri pondok pesantren, atau guru besar di perguruan tinggi Islam.
Selama bulan Ramadan, kegiatan di ponpes dihentikan dan para santri dikerahkan untuk menyebarkan syiar Islam di berbagai daerah. Hanya masjid di ponpes yang tetap digunakan untuk salat lima waktu. Para penghafal Al-Qur’an dikoordinasikan di Masjid Jami, Sengkang.
As’adiyah memiliki kurikulum khusus yang mencakup pengajian halaqah setelah salat maghrib dan subuh, dengan menggunakan Bahasa Bugis. Pengajian ini diajarkan mulai dari tingkat Madrasah Tsanawiyah, Aliyah, hingga Ma’had Ali.