Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merekomendasikan pentingnya memiliki “panduan dan prosedur terperinci” untuk mengidentifikasi kelelahan awak pesawat setelah adanya insiden serius di mana dua pilot maskapai Batik Air tertidur bersama saat menerbangkan pesawat dengan rute penerbangan Kendari-Jakarta. Insiden ini terjadi pada 25 Januari dan dianggap sebagai insiden serius oleh KNKT karena menyebabkan rangkaian kesalahan navigasi ketika kedua pilot tertidur selama sekitar 28 menit saat bertugas.
Kondisi kesehatan dan performa pilot menjadi perhatian penting dalam keselamatan penerbangan. Kelelahan yang dialami pilot (pilot fatigue) dapat memengaruhi performa pilot secara signifikan. Menurut pengamat penerbangan Alvin Lie, meskipun alokasi istirahat bagi pilot sudah memadai dan memenuhi standar regulasi, kualitas istirahat yang buruk dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental.
Tidak hanya itu, insiden serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Pada 2019, pesawat Batik Air mendarat darurat karena pilot pingsan. Hal ini mengakibatkan Kementerian Perhubungan memerintahkan seluruh operator penerbangan untuk memeriksa kesehatan seluruh staf penerbangan.
Penyebab dari dua pilot tertidur selama penerbangan antara lain disebabkan oleh kelelahan mental. Pengaruh dari jadwal kerja malam atau dini hari dapat mengganggu metabolisme tubuh serta kualitas tidur pilot, sehingga berpotensi menimbulkan kelelahan.
KNKT merekomendasikan Batik Air Indonesia untuk menyusun panduan dan prosedur yang terperinci untuk memastikan bahwa daftar pemeriksaan pribadi IM SAFE dapat digunakan secara efektif oleh pilot sebelum melaksanakan tugas penerbangan. Tindakan ini diharapkan dapat mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan dan meningkatkan keselamatan penerbangan secara keseluruhan.