Obesitas merupakan kondisi ketika lemak menumpuk secara berlebihan di dalam tubuh akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama. Menurut dr. Ngabila Salama, MKM, praktisi kesehatan masyarakat dan Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), obesitas dapat dicegah dengan pola hidup sehat, salah satunya melalui cara CERDIK.
CERDIK adalah singkatan dari Cek kesehatan rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istrahat cukup, dan Kelola stres. Selain itu, olahraga ringan seperti pemanasan senam per dua jam sekali selama lima hingga 10 menit bisa menurunkan risiko obesitas.
Dr. Ngabila menekankan pentingnya diet seimbang dengan konsep ‘isi piringku’ dari Kemenkes RI, dimana setengah piring berisi sayur dan buah yang berwarna-warni, sementara setengah piring lainnya berisi karbohidrat atau nasi, lauk pauk kaya protein hewani, lemak, dan nabati.
Selain itu, dr. Ngabila juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak, dengan batasan maksimal empat sendok makan gula, satu sendok teh garam, dan lima sendok makan lemak per hari. Ia juga menegaskan pentingnya mengonsumsi buah dan sayur sesuai porsi yang dianjurkan, yaitu tiga porsi buah dan sayur saat makan besar, serta dua porsi camilan di antara makan besar per hari.
Untuk mencegah risiko obesitas pada anak, dr. Ngabila merekomendasikan pengecekan Indeks Massa Tubuh (IMT) secara berkala, terutama bagi calon ibu hamil. Menurutnya, masyarakat Indonesia harus melakukan pengukuran IMT minimal per enam bulan dengan rumus BB/(TBxTB), yang dapat mencegah risiko obesitas pada anak.
Klasifikasi obesitas di Asia dan Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Obesitas: IMT > 25
2. Gizi berlebih (Overweight): IMT 23-24.9
3. Normal: IMT 18.5-22.9
4. Gizi kurang (Underweight): IMT < 18.5
Dengan menjaga pola hidup sehat, mengatur pola makan, dan rutin berolahraga, risiko obesitas bisa dicegah dan mengurangi kemungkinan munculnya komplikasi kesehatan.
Source link