Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus berlomba-lomba dalam perolehan suara real count KPU. Pada Minggu, 3 Maret 2024, pukul 23.00 WIB, terlihat selisih antara kedua partai semakin mengecil, kurang dari 1%.
Suara PSI saat ini mencapai 3,13% atau sekitar 2.403.733 suara, sedangkan suara PPP masih berada di 4,01% atau sekitar 3.081.837 suara. Selisih suara keduanya adalah 0,88%.
Total suara masuk saat ini mencapai 65,84% dari total tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 541.979 TPS, dari total 823.236 TPS secara keseluruhan.
Suara PSI diklaim meroket sendiri, sedangkan partai lain cenderung stagnan, menimbulkan kecurigaan atas anomali tersebut. Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy alias Romy, mengecam lonjakan suara PSI dan meminta penjelasan dari penyelenggara Pemilu.
“Mohon perhatian kepada KPU dan Bawaslu, apa yang sedang terjadi? Apakah ini operasi ‘sayang anak’ lagi?” tulis Romy.
Anomali suara PSI juga dikritisi oleh Pemerhati Telematika Roy, yang menyebut bahwa rekapitulasi Real Count KPU menunjukkan akselerasi tajam pada perolehan suara PSI dan beberapa partai lainnya.
Pasangan Prabowo dan Gibran juga akan mendaftar ke KPU setelah deklarasi bersama PSI.