Di Osaka, pasangan Prabowo-Gibran nomor urut 02 juga memimpin di atas dua rivalnya, Anies-Muhaimin nomor urut 01 dan Ganjar-Mahfud nomor urut 03.
“Pasangan nomor urut dua meraih 1977 suara, sementara pasangan nomor urut 1 mendapat 1177 suara dan pasangan nomor urut 3 mendapat 745 suara,” ungkap anggota PPLN Osaka dalam rapat pleno di kantor KPU RI Jakarta.
Dalam rapat tersebut, banyak pertanyaan diajukan oleh saksi peserta pemilu terhadap panitia PPLN. Salah satunya berkaitan dengan DPT, DPTb, dan DPK di PPLN Osaka Jepang.
Ada pertanyaan terkait metode TPS di TPS 002 dan 001, di mana terjadi perbedaan jumlah DPT dan DPTb yang menjadi sorotan. PPLN menjelaskan bahwa keberadaan DPTb yang lebih banyak disebabkan oleh banyaknya pemagang dan pelajar di Osaka yang berpotensi menjadi DPTb yang terdaftar di Indonesia.
Tak hanya itu, pertanyaan juga muncul terkait jumlah DPK yang banyak di Osaka. PPLN Osaka menjelaskan bahwa sebenarnya jumlah DPK tidak sebanyak yang dikira oleh saksi PDIP, dan menjelaskan pembagian jumlah DPK di beberapa TPS.
Meskipun demikian, saksi dari PDIP masih merasa tidak puas dengan penjelasan tersebut, mengingat aturan bahwa jumlah DPK seharusnya hanya 2% dari total DPT.
“Pertanyaan ini muncul karena banyak yang tidak hadir di TPS sehingga surat suara masih tersisa untuk DPK, yang diperbolehkan untuk nyoblos satu jam sebelum penutupan,” jawab PPLN untuk menjelaskan keberadaan DPK yang cukup banyak di Osaka.