Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia, Lolly Suhenty, mengungkapkan adanya enam kejadian khusus yang terjadi saat pemilu di Osaka, Jepang, yang ditemukan oleh panitia pengawas luar negeri atau Panwas LN.
Dari catatan yang ada, terdapat 3 dugaan pelanggaran, 2 masalah teknis, dan 1 masalah hukum yang terungkap selama pemungutan suara. Salah satu kejadian melibatkan kejadian pelanggaran prosedur dan dua masalah teknis di TPS 001. Selain itu, KPPS 6 di TPS 003 mengarahkan pemilih langsung ke kotak suara tanpa konfirmasi apakah pemilih telah mencoblos atau belum.
Selain itu, terdapat WNI yang melaporkan tidak terprosesnya DPTb sehingga belum masuk DPTb Luar Negeri Osaka. Masalah teknis juga terjadi, seperti selisih antara penggunaan surat suara dengan absen pemilih dan surat suara sisa di TPS 02, serta selisih sisa surat suara antara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP) dan DPR di TPS 003.
Terakhir, ada kejadian terkait masalah hukum yaitu terjadi pengambilan foto di bilik suara oleh 3 pemilih di TPS 001. Panwas sudah memberikan saran perbaikan dan meminta pemilih untuk menghapus foto/video di bilik suara.
Panwas LN juga meminta untuk melakukan hitung ulang pada penghitungan suara tanggal 14 Februari 2024, serta memperingatkan KPPS LN 6 untuk mengkonfirmasi apakah pemilih sudah mencoblos atau belum. Pemilih yang melaporkan ke Sigap LN diarahkan untuk dilayani oleh PPLN sebagai DPTb demi menjaga hak pilih.