Batuk rejan, juga dikenal sebagai pertusis, adalah jenis infeksi saluran pernafasan yang sangat menular. Penyebab utama batuk rejan biasanya adalah bakteri Bordetella pertussis. Penyakit ini ditandai dengan batuk yang diiringi suara tarikan nafas tinggi yang khas dan berkepanjangan. Batuk rejan bisa berlangsung selama 6 minggu dan memiliki gejala yang berbeda-beda, mulai dari hidung tersumbat hingga kesulitan bernapas.
Penularan batuk rejan terjadi melalui droplet dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi. Pencegahan terhadap batuk rejan dapat dilakukan dengan mengikuti imunisasi DPT, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta mengisolasi individu yang terinfeksi. Jika tidak ditangani dengan tepat, batuk rejan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti dehidrasi, kesulitan bernapas, pneumonia, kejang, gangguan ginjal, dan kurangnya pasokan oksigen ke otak.
Diagnosis batuk rejan bisa dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan darah serta pemeriksaan tenggorokan atau PCR. Pengobatan batuk rejan bertujuan untuk membatasi fase paroksismal, mengatasi keluhan batuk, dan meminimalkan komplikasi. Penggunaan antibiotik bisa diperlukan untuk memusnahkan bakteri penyebab. Tetapi, penggunaan obat harus sesuai dengan resep dokter.
Langkah-langkah pencegahan, seperti imunisasi, menjaga kebersihan, isolasi individu yang terinfeksi, dan pemeriksaan kesehatan rutin, sangat penting dalam menghadapi batuk rejan. Dengan pencegahan yang tepat, risiko terkena batuk rejan dapat dikurangi. Jika Anda atau anak Anda menunjukkan gejala batuk rejan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.