Makanan dan minuman manis tentu terasa enak di lidah, tetapi konsumsi berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan. Gula berlebih dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular.
Penting bagi semua orang yang gemar mengonsumsi makanan dan minuman manis untuk lebih waspada. Terutama menjelang bulan puasa, di mana makanan dan minuman manis menjadi pilihan populer untuk berbuka.
Kadar gula darah yang ideal selama puasa seharusnya berkisar antara 72-99 mg/dL, dan setelah makan tidak boleh melebihi 140 mg/dL. Mengawasi asupan gula ke dalam tubuh sangat penting. Meskipun sulit untuk melakukan tes gula darah setiap hari, ada beberapa tanda kasat mata yang dapat diketahui sebagai gejala kelebihan gula.
Beberapa tanda-tanda tubuh yang menunjukkan kelebihan gula antara lain:
1. Gusi berdarah, yang merupakan komplikasi diabetes yang membuat kontrol gula darah lebih sulit. Respons tubuh terhadap infeksi akan meningkatkan kadar glukosa dalam air liur, menyebabkan penyakit gusi.
2. Sering merasa haus dan buang air kecil, menandakan bahwa ginjal bekerja keras untuk mengeluarkan kelebihan glukosa.
3. Mudah merasa lapar tetapi berat badan menurun, karena tubuh tidak mendapatkan energi dari sumber yang diinginkan.
4. Sering merasa lelah, karena tubuh tidak dapat memproses insulin dengan baik.
5. Penglihatan buram dan sering sakit kepala, akibat pembengkakan lensa mata dan tingginya kadar gula darah.
6. Luka di kulit sulit sembuh atau menghilang, karena diabetes merusak saraf dan sirkulasi darah.
7. Kaki dan tangan sering kesemutan, akibat kerusakan saraf atau neuropati diabetik.
8. Perubahan kulit, seperti munculnya kutil dan perubahan warna kulit.
9. Sering mengalami infeksi jamur, terutama di area genital.
Selain itu, penderita diabetes juga rentan terhadap komplikasi lainnya seperti infeksi jamur dan resistensi insulin. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan konsumsi gula dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.