Lembaga Survei Indonesia (LSI) baru-baru ini merilis hasil survei mengenai tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dalam survei tersebut, terungkap bahwa sebagian masyarakat merasa bahwa Pemilu tersebut diwarnai oleh kecurangan.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menjelaskan bahwa dalam survei tersebut, responden diminta memberikan pendapat mengenai kecurangan yang dikaitkan dengan Pemilu 2024. Hasil survei menunjukkan bahwa sebanyak 31,4 persen responden setuju bahwa Pemilu 2024 mengalami kecurangan. Meskipun demikian, sebagian besar responden, yaitu 60,5 persen, tidak percaya bahwa Pemilu tersebut diwarnai oleh kecurangan.
Djayadi juga menyebutkan bahwa angka 31,4 persen yang percaya adanya kecurangan dalam Pemilu 2024 merupakan angka yang signifikan. Selain itu, survei juga mencatat bahwa pemilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) masing-masing dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md juga memiliki pandangan yang berbeda mengenai kecurangan dalam Pemilu.
Dalam survei tersebut, tidak disebutkan secara spesifik siapa yang melakukan kecurangan. Selain itu, terdapat informasi tambahan mengenai pemungutan suara ulang (PSU) yang digelar di Jakarta Pusat dan pemilu susulan di Jakarta Utara sebagai akibat dari pelanggaran yang dilakukan oleh Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan banjir.