Pemanasan global merupakan isu yang semakin mendesak untuk ditangani, dengan dampaknya yang terasa di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Perubahan iklim yang drastis akibat pemanasan global telah menyebabkan berbagai konsekuensi serius di berbagai sektor kehidupan, termasuk lingkungan, sosial, kesehatan, dan ekonomi. Salah satu penyebab pemanasan global yang paling terasa adalah menghangatnya suhu akibat aktivitas manusia yang terus memompa gas rumah kaca dalam jumlah yang besar ke atmosfer.
Gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O), memiliki kemampuan untuk menyerap dan mempertahankan panas di atmosfer. Dampak yang mulai terasa adalah perubahan pola cuaca yang tidak terduga, seperti curah hujan yang tidak merata, periode kekeringan yang panjang, dan intensitas suhu yang ekstrem, yang menjadi masalah yang harus dihadapi oleh masyarakat, terutama dalam hal kesehatan.
Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan iklim mempengaruhi faktor lingkungan seperti perubahan kualitas lingkungan (kualitas air, udara, dan makanan), penipisan lapisan ozon, penurunan sumber daya air, kehilangan fungsi ekosistem, dan degradasi lahan yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan manusia. Dampak kesehatan akibat perubahan iklim di antaranya dapat menimbulkan polusi udara yang berpengaruh terhadap kesehatan, penyakit yang berhubungan dengan air dan makanan, penyakit yang berhubungan dengan vektor, malnutrisi, gangguan mental, dan heat stress.
Adaptasi perubahan iklim adalah cara menyesuaikan yang dilakukan secara spontan atau terencana untuk memberikan reaksi terhadap perubahan iklim yang diprediksi atau yang sudah terjadi. Strategi adaptasi sektor kesehatan terhadap dampak perubahan iklim bertujuan untuk menangani dampak buruk terhadap kesehatan akibat perubahan iklim.
Strategi adaptasi kesehatan terhadap dampak perubahan iklim bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti sosialisasi dan advokasi adaptasi sektor kesehatan terhadap dampak perubahan iklim, peningkatan keterjangkauan pelayanan kesehatan khususnya di daerah rentan perubahan iklim, peningkatan kapasitas sumber daya manusia bidang kesehatan, peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam adaptasi perubahan iklim sesuai kondisi setempat, serta peningkatan pengendalian dan pencegahan penyakit akibat dampak perubahan iklim.