Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Ketika seseorang tergigit nyamuk ini, gejala DBD akan muncul dalam tiga fase. Fase pertama adalah demam tinggi selama dua hingga tujuh hari, disertai dengan sakit kepala, nyeri tubuh, sakit tenggorokan, dan bintik-bintik merah pada kulit. Pada fase ini, perlu dipantau jumlah trombosit dalam darah, karena kemungkinan penurunan jumlah trombosit yang drastis dapat menyebabkan pendarahan.
Fase kritis, yang terjadi tiga hingga tujuh hari setelah demam, merupakan fase paling berbahaya. Di fase ini, penderita rentan mengalami dehidrasi dan kebocoran plasma, yang jika tidak ditangani dengan benar dapat berakibat fatal.
Setelah fase kritis, penderita akan memasuki fase pemulihan dalam waktu 48-72 jam. Selama fase ini, kadar trombosit dalam darah akan naik dan penderita akan sembuh.
Dengan meningkatnya jumlah kasus DBD di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada. Jika mengalami gejala seperti demam tinggi yang sulit turun, sakit kepala hebat, nyeri perut, atau muka kemerahan, segera ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan terutama untuk anak-anak.
Upaya pencegahan penyebaran DBD meliputi menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M plus. Namun, jika sudah terinfeksi, respons cepat dalam penanganan dapat menurunkan risiko kematian akibat DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr. Erna Yulianti, menegaskan pentingnya kesadaran akan bahaya DBD dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dan keluarga dari penyakit ini.